EKBIS.CO, PADANG -- Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah RI terus berupaya mewujudkan kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 20 persen melalui Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).
"Indonesia pernah mengalami di mana kontribusi industri manufaktur mencapai 20 persen dari total gross domestic product," kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita di Padang, Sumatera Barat, Senin (4/8/2023).
Pemerintah, lanjut Agus, khususnya Kementerian Perindustrian terus bertekad untuk kembali mengulang capaian kontribusi sektor industri manufaktur sebesar 20 persen terhadap PDB Indonesia.
Agus Gumiwang mengatakan saat ini pemerintah sedang menyusun tahap kedua (2025-2035) RIPIN yang salah satunya menargetkan sumbangan industri manufaktur sebesar 19 hingga 20 persen terhadap PDB Indonesia.
Untuk mewujudkan RIPIN Kementerian Perindustrian telah menyusun sejumlah langkah strategis yakni industri sebagai pilar perekonomian, penguatan struktur industri, industri yang mandiri, maju berdaya saing, serta industri hijau.
Kemudian termasuk pula industri andalan yang meliputi pangan, farmasi, tekstil alas kaki, transportasi, elektronika, hingga pembangkit energi, ujar Menperin Ke-26 dan Menteri Sosial Ke-29 tersebut.
Selain itu, untuk mencapai target sumbangan industri manufaktur sebesar 20 persen, Kementerian Perindustrian juga melakukan penguatan hilirisasi industri yang berbasis sumber daya alam.
Secara umum terdapat empat manfaat dari hilirisasi industri. Pertama menghasilkan nilai tambah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja dan terakhir memberikan peluang usaha.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan pemerintah provinsi setempat juga fokus pada pengembangan perindustrian. Apalagi, sektor itu dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil menengah serta ekonomi berbasis digital.
"Dari tujuh misi yang dituangkan dalam RPJMD Sumbar, satu di antaranya berkaitan dengan industri dan digitalisasi," kata Gubernur.
Pada 2022 pemerintah setempat mencatat terdapat 76 industri skala besar dan 40 ribu lebih industri kecil menengah, kata Eks Wali Kota Padang tersebut.