Rabu 06 Sep 2023 12:20 WIB

Erick Thohir Tekankan Kesetaraan Perdagangan ASEAN

Seluruh pihak harus memastikan kerja sama saling menguntungkan, terutama bagi rakyat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat pembukaan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat pembukaan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Forum ASEAN Indo-Pasifik atau AIPF telah membuka jalan menuju diskusi yang lebih mendalam dalam hubungan perdagangan antar negara di dua kawasan. Salah satu nilai penting yang dikembangkan adalah perdagangan yang setara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo pada berbagai kesempatan dan kini diungkapkan kembali oleh Menteri BUMN Erick Thohir. 

Baca Juga

Erick mengungkapkan, arahan Presiden Jokowi sangat jelas, bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN diharapkan dapat menjadi landasan untuk meningkatkan kesetaraan dalam hubungan perdagangan. Menurutnya, tidak mungkin perdagangan berlangsung merugikan satu sama lain. Seluruh pihak harus memastikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama untuk rakyat dan negaranya masing-masing.

"Tentu saja, Indonesia mendorong kesetaraan karena kita ingin menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan kesejahteraan rakyat terjaga," kata Erick saat menjawab pertanyaan wartawan seusai pembukaan AIPF di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Sebelum itu, saat membuka KTT ke-43 ASEAN, Presiden Jokowi  berharap KTT ASEAN ke-43 dapat dijadikan tempat kerja sama bagi seluruh negara dalam kawasan ASEAN.

Perusahaan milik negara pun diharapkan dapat memanfaatkan KTT ASEAN untuk meningkatkan kesetaraan dalam hubungan perdagangan.

"Jadikanlah kapal ASEAN ini sebagai ladang untuk membangun kerja sama, menciptakan kemakmuran, stabilitas, dan perdamaian," kata Presiden Jokowi. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement