EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan membuat pabrik solar photovoltaics (solar PV) sendiri yang berasal dari Indonesia sendiri. Hal ini sekaligus untuk menjawab tantangan transisi energi, tapi mandiri di sisi bahan bakunya.
Luhut mengatakan, Indonesia punya banyak potensi silika yang besar. Silika merupakan bahan utama dari solar panel ini. Selain potensi silika yang besar, Indonesia juga bisa membuat semikonduktor.
"Jadi, ini semua bisa dibuat di Indonesia. Jadi biar kita enggak usah didikte harus impor bahan bahan baku energi bersih. Kita punya banyak potensi energi bersih, kita harus bisa jadi pemain utama," kata Luhut dalam Indonesia Sustainable Forum (ISF), Kamis (7/9/2023).
Luhut menegaskan kepada dunia bahwa komitmen Indonesia untuk mendukung pengurangan emisi tak perlu diragukan. Ia mengatakan, bahkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan proyek dekarbonisasi terbesar dan memiliki komitmen net zero pada 2060.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada satu negarapun yang bisa mendikte Indonesia. Terlebih dalam hal transisi energi, menurut Luhut negara berbeda, titik awal, kapasitas dan kemampuan yang berbeda, serta keterbatasannya pun berbeda dalam melakukan dekarbonisasi.
"Setiap orang perlu mengambil tindakan dan bertindak untuk menyelamatkan masa depan dari perubahan iklim. Secara global, banyak hal telah dituangkan di atas kertas. Namun, kolaborasi internasional yang konkrit, dengan kecepatan dan skala besar, sangat dibutuhkan," kata Luhut menegaskan.