EKBIS.CO, JAKARTA -- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) akan menyampaikan hasil survei indeks ekonomi yang dilakukan para pengurus ISEI di daerahnya masing-masing. Nantinya semua survei tersebut disusun menjadi sebuah kajian.
“Pemaparan rekomendasi kebijakan akan tertuang di dalam Buku Kajian Kebijakan Publik 4.0 bagi semua pihak untuk bisa bersinergi bagi kebangkitan ekonomi maju. Rancangan draf akan dimatangkan dan difinalisasi kemudian disampaikan,” ujar Ketua ISEI sekaligus Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Ketua Bidang I ISEI Anggito Abimanyu menambahkan, ISEI indeks merupakan survei mengenai indikator ekonomi di daerah. Respondennya 3.500 anggota ISEI di seluruh Indonesia.
"Tahun ini (ISEI Indeks) masih embargo, tapi saya jelaskan sedikit. Tahun lalu ekspektasi ekonomi daerah membaik dalam tiga bulan ke depan ke 1,7," ujarnya pada kesempatan serupa.
Anggito menegaskan, survei ini bersifat obyektif, karena bukan survei pemerintah, bukan pula survei Bank Indonesia (BI). Survei tersebut respondennya langsung anggota ISEI.
"BI punya indeks keyakinan konsumen dan bisnis. Jadi itu survei (ISEI Indeks) obyektif yang akan kita sampaikan pada publik," kata dia.
Rencananya, survei tersebut disampaikan dalam rangkaian agenda Sidang Pleno dan Seminar Nasional ISEI 2023 di Bengkulu pada 15 September 2023 mendatang. Dalam kegiatan itu, lanjut Anggito, turut dilakukan Call for Paper yang akan membahas hasil pemikiran para Sarjana Ekonomi Indonesia.
“Saat ini sudah ada 200 paper yang masuk dari domestik sebanyak 20. Sangat kompetitif dan prestisius. Call for Paper pun sangat terbuka baik bagi anggota ISEI dan non-ISEI,” jelasnya.
Ia menambahkan, gelaran ISEI di Bengkulu akan dihadiri oleh 500 lebih anggota ISEI secara online. Total anggota ISEI saat ini mencapai 10 ribu orang sisanya hadir secara online dan tersebar di 51 cabang aktif di seluruh Indonesia.
“Kami berharap, dalam rekomendasi kebijakan ISEI ini tidak hanya disampaikan ke pemerintah. Mudah-mudahan para calon bisa melihat, menjadi bahan untuk debat dan menyiapkan program positif," ujar Anggito.