EKBIS.CO, JAKARTA -- Melihat permasalahan sampah yang ada di sekitar wilayah Jakarta Timur, PT Antam Tbk (Antam) melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia menginisiasi sistem pengolahan sampah untuk menjadi emas.
Melalui program Bank Sampah Pintar, Antam berupaya mengurangi limbah sampah rumah tangga dan memberikan nilai tambah yang dapat membantu perekonomian masyarakat terutama di sekitar wilayah UBPP Logam Mulia.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan, Bank Sampah Pintar diinisiasi perusahaannya sejak tahun 2019 menjalankan transformasi digital melalui website bspid.id.
“Pembentukan Bank Sampah pintar merupakan sinergi Antam secara pentahelix meliputi stakeholder pemerintah, akademisi dan kelompok atau komunitas peduli sampah,” katanya.
Faisal menjelaskan, melalui Bank Sampah Pintar, para nasabah dapat melakukan pemilahan sampah dari rumah, lali disetorkan ke Bank Sampah Pintar dan mengonversinya menjadi emas logam mulia Antam. Selain itu, para nasabah juga menjadi kontributor dalam pengelolaan lingkungan yang baik.
“Ini menjadi kesempatan dan opsi yang sangat baik bagi masyarakat, karena selain bisa mengurangi sampah yang merupakan limbah, para nasabah bisa mendapatkan emas logam mulia Antam,” tambahnya.
Sejak dilakukannya duplikasi program ini di tahun 2019, Faisal menyebut, masyarakat yang menjadi anggota Bank Sampah Pintar semakin berlomba-lomba menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah anorganik.
“Atas aksi ini, pada tahun 2022 tercatat sebanyak 140 gram emas logam mulia Antam telah dihasilkan atas konversi 135,21 ton sampah anorganik,” jelasnya.
Berbagai manfaat telah dirasakan para anggota Bank Sampah Pintar binaan Antam, diantaranya nilai tambah ekonomi atas pengelolaan sampah, serta penumbuhan kesadaran kolektif dari masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan.
“Bank Sampah Pintar merupakan salah satu upaya Antam dalam mendukung pelaksanaan ESG, dimana selain bisa meberikan manfaat bagi lingkungan juga dapat memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat,” pungkas Faisal.