Selasa 12 Sep 2023 06:28 WIB

Penduduk India Banyak Tapi Bisa Surplus Beras, Ini Rahasianya Menurut Mendag

India juga bisa membuat skema pupuk gratis untuk para petaninya.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Jokowi meninjau persediaan dan membagikan beras di Gudang Bulog Sunter Timur II Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.
Foto: istimewa/doc humas
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Jokowi meninjau persediaan dan membagikan beras di Gudang Bulog Sunter Timur II Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan salah satu kunci India bisa mencapai surplus beras karena memiliki tata kelola pertanian yang baik. Salah satu yang utama, yakni penerapan teknologi. India disebut terdepan menerapkan teknologi terkini untuk mendongkrak produksi pertaniannya.

"India itu menomorsatukan kebijakan pertanian. Mereka memakai teknologi yang mutakhir untuk mendongkrak produksi pertanian," ujar Zulkifli di Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Zulhas, sapaan akrabnya, menjelaskan, dalam satu tahun India bisa melakukan panen hingga tiga kali. India juga bisa membuat skema pupuk gratis untuk para petaninya.

Ia juga mengatakan, India mengutamakan kesejahteraan petani dengan menerapkan sistem koperasi. Zulhas mengatakan, Indonesia pernah mencapai masa keemasan swasembada pangan pada rezim Presiden Soeharto dengan menerapkan apa yang India terapkan saat ini.

"Sedangkan di Indonesia masih dikuasai oleh konglomerasi. Seperti zamannya Orde Baru Pak Harto (Soeharto) dulu. Pupuk koperasi, pabrik beras koperasi, agen beras ya koperasi, semua diatur begitu. Jadi, lingkaran masyarakat kepada masyarakat," kata Zulhas.

Zulhas menjelaskan saat ini India menerapkan larangan ekspor beras. India tercatat memiliki surplus beras hingga 7 juta ton. Dengan penduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa, justru penduduk India tidak pernah kehabisan beras.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement