EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/9/2023) diprediksi bergerak variatif (mixed) seiring dengan kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) periode Agustus 2023. IHSG dibuka menguat 2,61 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.938,09. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,08 poin atau 0,01 persen ke posisi 954,30.
"IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.905 sampai 6.954," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Mariyani dan Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) melaporkan inflasi tumbuh 3,7 persen year on year (yoy) pada Agustus 2023, atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya 3,2 persen (yoy).
Secara bulanan, inflasi tercatat tumbuh 0,6 persen month to month (mtm), atau meningkat dibandingkan periode sebelumnya 0,2 persen (mtm). Adapun, inflasi inti tercatat menurun di level 4,3 persen (mtm), atau turun dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat di level 4,7 persen (mtm).
Nilai inflasi AS masih jauh di atas target The Federal Reserve (The Fed) di angka 2 persen, sehingga pelaku pasar masih perlu memantau efek domino, mengingat masih ada pertemuan The Fed pada pekan depan. Ekspektasi masih tingginya inflasi AS membuat pelaku pasar pesimis apabila The Fed akan melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat.
Dari dalam negeri, penjualan motor di Indonesia tercatat 1,8 persen (yoy) pada periode Agustus 2023 menjadi 534,4 ribu unit, atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 45,6 persen (yoy). Asosiasi memproyeksikan penjualan domestik dapat meningkat menjadi 5,6 sampai 5,8 juta unit pada tahun 2023.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 341,30 poin atau 1,04 persen ke 33.047,80, indeks Hang Seng menguat 41,51 poin atau 0,23 persen ke 18.050,73, indeks Shanghai menguat 7,12 poin atau 0,23 persen ke 3.130,19, dan indeks Straits Times menguat 18,35 poin atau 0,57 persen ke 3.237,28.