EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan impounding atau pengisian awal Bendungan Sepaku Semoi, di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (21/09/2023).
Menteri Basuki menerangkan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi berfungsi untuk penyediaan air baku di kawasan IKN dengan kapasitas sebesar 2.000 liter per detik dan untuk Balikpapan sebesar 500 liter per detik.
"Dengan adanya Bendungan Sepaku Semoi, penyediaan air baku IKN masih cukup hingga 2030. Ke depan kita juga akan tambah dengan membangun Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu," kata Basuki, Kamis (21/9/2023).
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia, menambahkan, selain berfungsi untuk penyediaan air baku, Bendungan Sepaku Semoi juga memiliki kemampuan reduksi banjir hingga 232 meter kubik per detik atau sebesar 55 persen untuk Kawasan IKN dan Kecamatan Sepaku.
“Bukan hanya berfungsi untuk layanan air baku IKN, Bendungan Sepaku Semoi juga berfungsi untuk pengendalian banjir. Karena kadang-kadang terjadi banjir di daerah hilir,” kata Bob menambahkan.
Hingga saat ini, progres fisik pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sudah mencapai 97 persen. Dengan lingkup pekerjaan utama meliputi pembangunan main dam, kantor Unit Pengelola Bendungan (UPB), Gardu Pandang dan Gerbang Utama.
Ia menuturkan, memamg masih tersisa 3 persen pekerjaan tahap akhir, namun sesuai rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB), Bendungan Sepaku Semoi sudah dapat dilakukan pengisian awal atau impounding karena sudah memenuhi persyaratan.
Bob juga menambahkan, Bendungan Sepaku Semoi diharapkan dapat selesai pada Desember 2023. Namun, proses pengisian bendungan sudah berjalan sejak pelaksanaan impounding dengan debit awal yang dialirkan sebesar 100 liter per detik.
“Menanggapi tantangan cuaca, memang sempat terjadi penyusutan. Namun sekarang sudah konstan 100 liter per detik. Untuk itu, Menteri Basuki telah menjelaskan juga kepada Presiden bahwa 100 liter per detik tersebut cukup untuk pengisian bendungan hingga tiga bulan ke depan sampai Desember 2023. Baru setelahnya dapat mencapai elevasi normal dari bendungan ini,” kata Bob.