EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen untuk melakukan aksi pengurangan emisi karbon dengan mengganti sumber energi listrik di wilayah operasionalnya memakai LNG. Direktur Utama PTFI Tony Wenas mengatakan, ada 200 MW pembangkit listrik di Freeport yang semula berasal dari energi fosil yang akan diganti menjadi berbasis gas.
"Ada sekitaran 200 MW yang akan kita ganti dengan gas, pakai LNG," ujar Tony saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Tony menjelaskan, PTFI sudah melakukan pembicaraan dengan SKK Migas perihal tersebut. Pasokan gas yang dibutuhkan, Tony mengatakan masih dalam proses perhitungan.
"Masih kita hitung dan kita cari tapi ini nanti lewat SKK Migas," kata Tony.
Tony menjelaskan hingga tahun 2023, PTFI mampu mereduksi emisi karbon hingga 24 persen dari kegiatan operasional perusahaan. Pergantian kereta listrik untuk pengangkutan bijih tembaga hingga penggunaan biodiesel untuk bahan bakar truk jadi langkah dekarbonisasi perusahaan.
Dalam satu hari ada 150 truk di PTFI yang beroperasi untuk mengangkut 300 ton bijih tembaga. Freeport kemudian mengganti operasional truck ini dengan kereta listrik. Tak hanya mengurangi emisi, kereta listrik ini juga dinilai Tony lebih efektif dan efisien.
Untuk pengurangan penggunaan solar, kendaraan operasional di PTFI sudah memakai B30 bahkan hingga B50. "Kami melakukan berbagai upaya pengurangan emisi dari hulu sampai hilir," tegas Tony.