EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing keluar ke pasar RI pada pekan kelima September 2023. Berdasarkan data transaksi 25-27 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 7,77 triliun.
"Ini terdiri dari jual neto Rp 7,86 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp 2,07 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 2,16 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (29/9/2023).
Selama 2023, Erwin mengatakan berdasarkan data setelmen hingga 27 September 2023, terdapat nonresiden beli neto Rp 67,29 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat jual neto Rp 5,27 triliun di SRBI.
Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 28 September 2023 sebesar 91,84 basis poin (bps). "Premi CDS Indonesia ini naik dibandingkan per 22 September 2023 sebesar 87,69 bps," ucap Erwin.
Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun naik ke level 4,575 persen pada akhir Kamis (28/9/2023). Lalu, pada Jumat (29/9/2023), yield SBN 10 tahun naik ke level 6,92 persen.
Sementara itu, rupiah ditutup pada level Rp 15.515 per dolar AS pada Kamis (28/9/2023). Selanjutnya, rupiah dibuka pada level Rp 15.490 per dolar AS pada Jumat (29/9/2023).
Erwin memastikan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. “Ini dilakukan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ujar Erwin.