EKBIS.CO, JAKARTA — Subholding PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power menyabet lima penghargaan dalam Subroto Award 2023 yang digelar oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Jumat (29/9/2023). Lima penghargaan dalam Subroto Award ini diraih oleh tiga unit berbeda di empat kategori penghargaan yang berbeda.
Pada kategori Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Gas Uap (PLTG/GU) diraih oleh PLTGU Priok dan PLTGU Keramasan untuk Pemenang Kategori Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) diraih oleh PLTA Saguling.
Sedangkan pemenang pada Kategori Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Industri yang juga diraih oleh PLTGU Priok serta pada Kategori Pembangkit Aneka EBT On Grid diraih oleh PLTA Saguling.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengucapkan terimakasih atas Penghargaan yang berikan kepada PLN IP serta menegaskan dalam menjalankan peran di sektor hulu sistem kelistrikan. PLN Indonesia Power terus berkomitmen dalam menjaga keandalan pasokan listrik dengan selalu menjaga aspek keselamatan, terus meningkatkan inovasi dan efisiensi serta mendukung program dan target pemerintah dalam hal transisi energi dan net zero emission.
"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pasokan listrik yang andal dengan selalu menjaga aspek keselamatan tentunya. Disamping itu kami juga terus meningkatkan berbagai inovasi dan terus mengakselerasi transisi energi melalui project yang kami bangun," kata Edwin, Sabtu (30/9/2023).
Sebagaimana diketahui PLN Indonesia Power telah menjalankan berbagai upaya dalam mengakselerasi transisi energi. Seperti halnya pembangunan pembangkit energi baru terbarukan, peningkatan cofiring di pembangkit listrik tenaga uap, hingga melakukan kerjasama dengan investor untuk meningkatkan bauran EBT di Tanah Air.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia selama satu tahun sebelumnya. Selain itu Arifin juga menyampaikan pentingnya sinergitas untuk akselerasi transisi energi dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060.
Arifin menuturkan, seluruh pihak harus menyadari situasi energi Indonesia dipengaruhi oleh dinamika global, kondisi geopolitik dan perubahan iklim serta pemanasan global, kawasan Asia juga terdampak dengan kenaikan suhu hingga 45 derajat celsius, kebakaran lahan dan kenaikan polusi udara di beberapa tempat seperti Jabodetabek.
“Untuk itu, Kementerian ESDM mendorong percepatan transisi energi Indonesia secara serius, dan mengajak semua pihak untuk bergandeng tangan, bekerja bersama mewujudkan NZE tahun 2060," ujar Arifin.