EKBIS.CO, BEIJING-Perusahaan raksasa mobil listrik China, BYD dan produsen mobil listrik nomor satu dunia asal Amerika Serikat, Tesla merilis data penjualan mereka di kuartal ketiga 2023. Pada kuartal ketiga (Q3), BYD menjual total 824.001 unit kendaraan.
Dari jumlah tersebut, 431.603 unit di antaranya adalah kendaraan penumpang listrik murni (BEV) dan menyumbang 52,4 persen dari total penjualan BYD. Sebaliknya, Tesla menjual 435.059 mobil pada periode yang sama, semuanya murni listrik.
Pada kuartal ketiga ini, penjualan kendaraan listrik murni BYD mencapai 99,21 persen dari penjualan Tesla. Angka itu menandai volume penjualan terdekat antara kedua perusahaan sejak mereka mulai mengungkapkan data pengiriman EV.
Melihat tren pertumbuhan penjualan kedua raksasa mobil listrik ini, penjualan Tesla untuk kuartal ini meningkat sebesar 26,5 persen tahun-ke-tahun tetapi turun sebesar 6,7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Sebaliknya, penjualan kendaraan listrik murni BYD meningkat sebesar 66,9 persen tahun-ke-tahun dan 22,6 persen bulan kebulan pada kuartal ini. Tingkat pertumbuhan BYD melampaui Tesla di Q3.
Hingga Q3 tahun 2023, Tesla mempertahankan keunggulan substansial atas BYD. Dalam enam kuartal pertama, Tesla secara konsisten menjual lebih banyak dari BYD yakni lebih dari 670.000 kendaraan. Namun, kesenjangan tersebut telah menyempit secara signifikan di Q3 tahun ini, dengan selisih hanya 3.456 unit, yang menunjukkan adanya konvergensi yang luar biasa dalam volume penjualan.
Berdasarkan tren peningkatan saat ini, penjualan kendaraan listrik murni BYD kemungkinan akan melampaui Tesla pada kuartal keempat tahun ini.
Persaingan ketat dua perusahaan
Kedua perusahaan telah mengadopsi pandangan global, memperluas kehadiran mereka di berbagai wilayah. Tesla telah mendirikan pabrik kendaraan di Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jerman, dengan pabrik baru di Meksiko sedang dibangun.
Sementara itu, BYD memiliki banyak pabrik kendaraan di China dan telah melakukan investasi signifikan pada fasilitas baru di negara-negara seperti Uzbekistan, Thailand, dan Brasil. Dengan strategi ekspansi global yang berjalan lancar, kedua raksasa otomotif ini siap untuk terlibat dalam persaingan yang semakin ketat di seluruh dunia.