EKBIS.CO, JAKARTA — Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tengah tersandung kasus korupsi pada Jumat (6/10/2023). Adapun pergantian posisi ini terjadi menjelang musim paceklik beras di mana pasokan kerap kali mengalami defisit atas kebutuhan dalam negeri.
Arief mengatakan, pihaknya terlebih dahulu akan berkonsolidasi dengan jajaran Kementerian Pertanian usai penunjukkan dirinya menjadi Plt Mentan. Namun, ia telah menetapkan fokus kerja hingga nantinya Presiden mengumumkan pengganti tetap Syahrul Yasin Limpo.
“Saya izin konsolidasi dulu. Tapi yang jelas, salah satu fokusnya ke depan adalah pupuk dan persiapan tanam MT I (musim tanam padi pertama),” kata Arief kepada Republika.co.id, Sabtu (7/10/2023).
Seperti diketahui, musim tanam padi pertama biasa dimulai pada akhir tahun bertepatan dengan musim penghujan. Adapun masa panen pertama umumnya akan dimulai pada Februari hingga mencapai puncaknya pada Maret-April.
Pasokan beras yang dihasilkan pada musim rendeng ini juga menjadi yang terbesar dalam rangkaian panen tahunan serta menentukan keamanan pasokan dalam negeri hingga akhir tahun.
Arief mengawali karier kepemimpinan sebagai Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, BUMD DKI Jakarta pengelola Pasar Induk Beras Cipinang sejak 29 September 2015 hingga 15 November 2020.
Selanjutnya, ia kemudian ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Utama PT RNI (Persero) sejak 16 November 2020 dan mempersiapkan pembentukan Holding BUMN Pangan, ID Food.
Tak lama setelah ID Food terbentuk awal 2022, Arief ditunjuk menjadi Kepala Badan Pangan Nasional dan dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 21 Februari 2022. Adapun Badan Pangan Nasional adalah lembaga baru yang merupakan transformasi dari Badan Ketahanan Pangan di bawah Kementerian Pertanian.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, penunjukan Kepala Bapanas menjadi Plt Menteri Pertanian agar lebih koordinatif dan memudahkan dalam melaksanakan tugas-tugas di Kementerian Pertanian.
Menurut dia, seluruh lembaga terkait dari Bulog, Badan Pangan, Kementan, dan Kementerian Perdagangan perlu konsolidasi yang lebih kuat.
”Supaya lebih koordinatif, lebih memudahkan karena biasanya kita Bulog, Badan Pangan, Mentan ini, Menteri Perdagangan ini selalu harus satu jadi untuk konsolidasi saja biar lebih memudahkan," jelas Jokowi.