EKBIS.CO, SAMOSIR -- Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan ribuan sarana hunian pariwisata (sarhunta) di Sumatra Utara (Sumut). Saat ini sebanyak 1.800 sarhunta sudah dibangun untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
"Sarhunta ini tersebar di enam dan kabupaten kota di Sumatra Utara, mayoritas adalah homestay sebanyak 607 unit," kata Kepala Seksi Wilayah I Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan BP2P Sumatra II Direktorat Perumahan Kementerian PUPR, Bramantyo di Huta Siallagan, Kabupaten Samosir, Kamis (5/10/2023).
Khusus di Kabupaten Samosir, Bramantyo mengatakan terdapat 310 unit sarhunta yang sudah disiapkan. Dari total tersebut, sebanyak 303 unit tersebar di 17 desa dan tiga kecamatan.
Dia menambahkan, sarhunta yang dibangun tidak hanya sebagai homestay bagi wisatawan. "Ini juga dibangun sebagai warung, toko, coffee shop, hingga sanggar tari," ucap Bramantyo.
Bramantyo menuturkan, pembangunan homestay di Sumatra Utara dilakukan untuk meningkatkan kualitas rumah layak huni masyarakat. Selain itu fungsinya juga dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pariwisata khususnya di Danau Toba.
Dia memastikan bantuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah layak huni maksimal sebesar Rp 115 juta per unit. Desain homestay juga disesuaikan dengan keinginan pemilik rumah dan tentunya memiliki fasilitas layak sebagai tempat menginap para wisatawan.
Homestay kian diminati
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Tetti Naibaho mengakui saat ini homestay mulai menjadi pilihan bagi para wisatawan yang mengunjungi Danau Toba. Begitu juga di destinasi pariwisata lainnya di sekitar Danau Toba.
"Memang homestay ini menjadi pilihan bagi banyak wisatawan. Keluarga terutama dan juga para mahasiswa," kata Tetti di Huta Siallagan, Kabupaten Samosir, Kamis (5/10/2023).
Terlebih, Tetti mengatakan homestay yang sudah dibangun Kementerian PUPR letaknya cukup strategis di sekitar desa wisata. Dengan begitu, hal tersebut dapat memudahkan wisatawan untuk mengakses langsung ke lokasi destinasi pariwisata di Danau Toba dan sekitarnya.
"Homestay ini ada kekhususannya. Wisatawan bisa dekat dengan kehidupan di desa wisata langsung. Tahun ini bahkan kita masuk dua besar terbaik di Indonesia," tutur Tetti.
Pascapandemi Covid-19, Teti mengakui saat ini wisatawan mancanegara mulai ramai di Sumatra Utara. Beberapa di antaranya berasal dari Eropa, Belanda, Jerman, Inggris, dan Timur Tengah.
"Paling banyak memang Malaysia atau Asia, Malaysia paling banyak belanja di Samosir terutama di Huta Siallagan," ucap Tetti.
Teti mengharapkan dengan meningkatnya fasilitas pariwisata di Sumatra Utara dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Teti menargetkan tahun ini 850 ribu wisatawan dan satu juta wisatawan pada 2024 bisa mengunjungi Sumatra Utara serta 20-30 persen berasal dari mancanegara.
Selain itu, Tetti juga mengharapkan durasi wisatawan yang menginap juga bertambah. "Sekarang masih 1,5 hari. kami butuh dua sampai tiga hari supaya spending-nya semakin tinggi," ungkap Tetti.