EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian BUMN menyatakan program BUMN telah menyerap 45,6 juta lapangan kerja informal. Adapun penyediaan lapangan kerja BUMN telah sejak tiga tahun terakhir secara berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai selama ini BUMN besar telah berkontribusi terhadap program kerja informal seperti Pertamina, Telkom Indonesia, dan Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Peran BUMN terhadap pekerja informal ada tapi BUMN besar seperti bank BUMN, Pertamina, Telkomsel karena BUMN tersebut juga memiliki dividen besar,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (9/10/2023).
Menurutnya keberadaan peran BUMN terhadap pekerja informal mayoritas berada di Jawa karena memiliki potensi cukup besar dibandingkan di luar jawa.
“Mayoritas di Jawa sektor perdagangan mikro, merata sesuai potensi ekonomi setiap daerah. Misal, apakah klien BRI,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penyediaan lapangan kerja BUMN bukan program sementara melainkan terus dilakukan dan berkelanjutan. Selama tiga tahun terakhir, program BUMN telah menyerap 45,6 juta tenaga kerja.
"Jadi bukan project-based, tapi kan kita mau pekerjaan yang dibangun secara berkelanjutan. Jadi data-data pembukaan lapangan kerja berdasarkan program dan itu kemarin saya laporkan hampir 45,6 tenaga kerja," papar Erick.
Erick memberikan contoh adanya penyediaan lapangan kerja BUMN dengan membuka agen BRILink sampai 567 agen atau Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar. Dari program tersebut tercatat 13,7 juta para ibu mendapatkan pinjaman modal usaha lalu menciptakan kembali lapangan pekerjaan.
"Kalau 13,7 juta dikali dua itu jadi berapa? Dan itu kan sesuatu yang berkelanjutan," kata Erick.
Selanjutnya, 439 ribu tenaga kerja penggarap desa hutan, dan 163.761 petani yang tergabung dalam program Makmur. Lalu, 210 ribu petani program kemitraan PTPN.
"Ibu-ibu bisa bergabung PNM Mekaar, bapak petani bisa bergabung dengan Makmur dan masyarakat juga bisa berjualan sambil menjadi agen BRILink. Ini contoh lapangan kerja yang berkelanjutan, tidak ada batas waktu, karena bukan berbasis proyek," kata Erick.
Selanjutnya 270 ribu tenaga kerja informal yang terserap dan tersebar di Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra. Begitu juga proyek yang ditangani PT Freeport Indonesia, PT Pertamina (Persero), dan PT Bukit Asam.