Selasa 10 Oct 2023 14:55 WIB

Mendag: Pasokan Beras untuk Stabilisasi Harga Sudah Banjiri Pasar

Sebanyak 600 ton beras impor akan datang pada akhir Desember 2023.

Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung memilah beras SPHP di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (9/10/2023). Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengambil kebijakan pembatasan pembelian beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan jumlah maksimal sebanyak 10 kilogram per orang di pasar retail modern. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah modus oplos beras oleh oknum karena beras jenis SPHP memiliki kualitas baik dengan harga terjangkau.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung memilah beras SPHP di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (9/10/2023). Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengambil kebijakan pembatasan pembelian beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan jumlah maksimal sebanyak 10 kilogram per orang di pasar retail modern. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah modus oplos beras oleh oknum karena beras jenis SPHP memiliki kualitas baik dengan harga terjangkau.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah sudah membanjiri pasar dengan beras operasi pasar untuk mengendalikan harga beras yang terus merangkak naik.

Namun, menurut Zulhas, sapaan akrab Mendag, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/10/2023), terdapat kendala dalam distribusi beras karena pengemasan yang membutuhkan waktu lama sehingga di beberapa daerah harga beras masih tinggi.

“Soal sembako beras, beras itu kita sudah banjiri di pasar. Memang ada yang agak lambat (beras) biasanya di tingkat kabupaten yang beras 5 kilogram kan perlu di-packing tuh. Nah, packing itu harus ditimbang kiloan itu, perlu waktu sehingga itu perlu kita percepat,” kata Zulhas.

Dengan upaya percepatan pengemasan, dia mengharapkan pasokan beras dapat segera membanjiri pasar-pasar tradisional di daerah. Menurut Zulhas, harga beras yang masih tinggi berada di daerah-daerah luar Jabodetabek dan Jawa Barat.

“Di Jakarta, di Jawa Barat turun tapi di kabupaten belum walaupun udah naik, agar cepat turun ya memang barang harus cepat ke daerah gitu,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo, Senin (9/10/2023), memerintahkan jajarannya agar stok beras di gudang Perum Bulog segera dilepas ke pasar guna mengendalikan harga yang terus naik di pasar.

Pemerintah telah melipatgandakan upaya membanjiri pasar dengan beras Bulog, di antaranya dengan penyaluran beras ke pasar induk beras Cipinang, penggilingan, melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP), ataupun distribusi bantuan pangan untuk masyarakat berpendapatan rendah.

​​​​​​Untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga, pemerintah juga telah mengamankan kuota impor sebanyak 1,5 juta ton beras hingga tahun depan.

Pengadaan beras sebanyak 1,5 juta ton itu, di antaranya, dilakukan dengan impor dari Vietnam, Thailand, dan Kamboja. Untuk tahap awal, sebanyak 600 ton beras impor akan datang pada akhir Desember 2023.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement