Rabu 18 Oct 2023 18:34 WIB

IHSG Ditutup Melemah, Pasar Masih Cermati Konflik di Timur Tengah

IHSG ditutup melemah 11,71 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.927,91.

Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (18/10/2023) sore ditutup turun mengikuti bursa kawasan, seiring pasar masih mencermati konflik yang terjadi di Timur Tengah. IHSG ditutup melemah 11,71 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.927,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,21 poin atau 0,77 persen ke posisi 925,41.

“Bursa Asia bergerak mixed (variatif) di tengah sikap hati-hati investor akibat semakin memanasnya peperangan antara Israel dan Hamas,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.

Baca Juga

Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Arab pada hari ini batal melakukan pertemuan menyusul adanya serangan yang mengarah ke rumah sakit di Gaza. Dengan semakin meningkatnya ketegangan tersebut, minyak mentah dan emas kembali naik, dimana hari ini minyak mentah WTI bergerak di kisaran 86 sampai 88 dolar AS per barel.

Sementara itu, China melaporkan pertumbuhan ekonomi naik, dan penjualan ritel naik 5,5 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,6 persen (yoy), atau merupakan kenaikan terbesar selama empat bulan.

Namun demikian, krisis properti masih menjadi ancaman terbesar China, yang mana salah satu perusahaan properti di China, Country Garden Holdings Co sedang mengalami gagal bayar untuk pertama kalinya karena telah melewati masa tenggang pembayaran kupon obligasi dolarnya.

Hal tersebut berdampak terhadap indeks saham properti China yang menunjukkan titik terendah sejak 2009, ditambah merosotnya penjualan rumah juga memperparah krisis properti di China.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 1,99 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan yang naik masing- masing naik sebesar 0,60 persen dan 0,57 persen.

Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer yang turun minus 0,65 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi yang turun masing- masing minus 0,53 persen dan 0,47 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ICON, MARI, MPXL, HUMI dan HOKI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni DOID, HATM, SGER, BESS dan IMAS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.522.638 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,37 miliar lembar saham senilai Rp17,83 triliun. Sebanyak 209 saham naik, 321 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 2,00 poin atau 0,01 persen ke 32.042,30, indeks Hang Seng menguat 40,82 poin atau 0,23 persen ke 17.732,52, indeks Shanghai melemah 24,79 poin atau 0,80 persen ke 3.058,71, dan indeks Strait Times melemah 35,21 poin atau 1,11 persen ke 3.136,62.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement