EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Rumantir mengungkapkan, pada 6 Oktober 2023 BNI telah secara efektif diperdagangkan dengan harga baru pasca diberlakukannya stock split dengan rasio 1:2. Tujuan dilaksanakannya stock split adalah untuk memperluas basis investor sehingga meningkatkan likuiditas saham berkode BBNI di Bursa Efek Indonesia.
"Melalui kesempatan ini, manajemen juga ingin menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham BNI dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan terhadap kuatnya fundamental kinerja perseroan dan berjalannya proses transformasi di BNI yang semakin memberikan outlook yang positif terhadap kinerja BNI ke depan," ungkap Silvano.
Dampak positifnya mulai terlihat dengan meningkatnya rata-rata volume perdagangan harian atau daily turnover BBNI di bulan Oktober 2023 yang sebesar Rp 271 miliar, 18 persen lebih tinggi dari rata-rata daily turnover bulan Oktober 2022 yang sebesar Rp 230 miliar.
Per 27 Oktober 2023 minggu lalu, BBNI ditutup pada harga Rp 4.850 per lembar, sehingga nilai kapitalisasi pasar BBNI telah mencapai Rp 181 triliun. Secara konsensus, analis juga menargetkan fair value saham BNI di kisaran Rp 5.900 per lembar, sehingga terdapat ekspektasi harga saham BNI akan terus meningkat seiring kinerja keuangan yang solid.
"Perseroan memiliki komitmen untuk terus mencetak profitabilitas yang sehat dan sustain sehingga memberikan value yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama para shareholder," pungkas Silvano.