EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis, permintaan produk manufaktur akan meningkat sampai akhir tahun. Itu karena ada sejumlah agenda yang bakal mendorong peningkatan tersebut.
“Kita ke depan masih ada event yang diprediksi akan meningkatkan demand atau permintaan atas produk-produk manufaktur di beberapa waktu ke depan seperti Pemilu, libur akhir tahun, tahun ajaran baru, dan liburan akhir tahun. Kami melihat event-event itu dapat mendukung bergeraknya industri manufaktur terutama dari sisi permintaan,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Ia melanjutkan, sektor industri pun terdampak pelemahan nilai tukar rupiah. Terutama pada subsektor yang berbahan baku impor dan produknya dijual di dalam negeri.
“Untuk produk-produk tersebut kita akan kejar dalam waktu dekat ini untuk pengetatan. Juga mengejar target belanja pemerintah atas produk dalam negeri,” jelas Febri.
Dirinya berharap, program belanja pemerintah pun semakin meningkatkan permintaan produk dalam negeri terutama di pasar domestik. Termasuk permintaan rumah tangga dan sektor swasta.
“Kami juga mendorong agar dilakukannya lartas (larangan dan pembatasan) di beberapa subsektor tersebut untuk mengendalikan barang-barang impor. Pengetatan arus barang impor sehingga beberapa produk industri dalam negeri itu bisa bersaing terutama di pasar dalam negeri,” tutur dia.
Berdasarkan laporan IKI Oktober 2023, tingkat optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha selama enam bulan ke depan masih tinggi, mencapai 61 persen. Mayoritas responden yang menjawab optimistis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.
Selanjutnya, sebanyak 24,9 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama enam bulan mendatang. Angka ini tidak berubah dari kondisi pada September.