EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpeluang bergerak sideways, karena pelaku pasar menunggu keputusan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS ) The Fed.
IHSG dibuka menguat 14,87 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.767,08. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 menguat 3,01 poin atau 0,34 persen ke posisi 895,35.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways di level 6.680-6.800, karena menunggu keputusan suku bunga The Fed pekan ini. Level support IHSG di 6.680-6.700 dan level resistance IHSG di 6.800- 6.850 ," kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) mengadakan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa (31/10) dan Rabu ( 01/11), yang diperkirakan akan mempertahankan Fed Fund Rate (FFR) pada level 5,25-5,5 persen.
Namun, pelaku pasar masih mengantisipasi sikap hawkish The Fed. Kemarin, pasar saham Asia Pasifik wilayah bergerak berbeda, Nikkei mencatat kenaikan, sebaliknya Hang Seng dan Kopsi menurun signifikan. Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di minus 0.1 persen, atau sesuai perkiraan.
Korea Selatan mengumumkan produksi industri 0,3 persen year on year (yoy) pada bulan September 2023, di atas perkiraan dari dalam negeri, hari ini Rabu (1/11), Indonesia akan mengumumkan inflasi periode Oktober 2023 yang diperkirakan berkisar 2,6 persen ( yoy ).
Dari Amerika, kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,38 persen, begitu pula S&P 500 yang naik 0,65 persen, sedangkan indeks Nasdaq juga menguat 0,48 persen.
Bursa regional Asia pagi ini, termasuk Indeks Nikkei, menguat 583,79 poin atau 1,89 persen menjadi 31.442,60, Indeks Hang Seng kehilangan 95,03 poin atau 0,56 persen ke 17.017.44, Indeks Shanghai menguat 2,18 poin atau 0,07 persen ke 3,0 20,95, dan Indeks Straits Times menguat 8,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 3.075,89.