Jumat 03 Nov 2023 02:13 WIB

Dukung Net Zero Carbon 2060, BPOM Bersama IPMG Lakukan Penanaman Mangrove

Kebijakan pembangunan berkelanjutan perlu didukung dengan komitmen produsen.

Red: Gita Amanda
IPMG bersama BPOM menanam pohon mangrove untuk mempercepat tercapainya target Indonesia Net Zero Carbon sebelum tahun 2060.
Foto: Republika.co.id
IPMG bersama BPOM menanam pohon mangrove untuk mempercepat tercapainya target Indonesia Net Zero Carbon sebelum tahun 2060.

EKBIS.CO, JAKARTA -- The International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) mewujudkan komitmennya dalam mengurangi kecepatan berjalannya degradasi alam dengan melakukan penanaman pohon di sejumlah lokasi. Hal ini ditunjukkan melalui keikutsertaan IPMG dan sejumlah anggotanya dalam program kemitraan yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melalui kegiatan penanaman pohon mangrove. Inisiasi BPOM ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat tercapainya target Indonesia Net Zero Carbon sebelum tahun 2060. 

BPOM telah melakukan serangkaian program inisiatif kepedulian terhadap lingkungan dan apresiasi kepada Industri Obat dan Makanan yang telah menerapkan program-program environmental sustainability. BPOM Award untuk Industri Farmasi dan Makanan Berkelanjutan yang mendukung kelestarian lingkungan (environmental sustainability) merupakan salah satu inisiasi pertama. Sebagai program lanjutan, BPOM menginisiasi Program Net Zero Carbon melalui inisiatif Konservasi Ekosistem Mangrove. 

Baca Juga

Mengutip siaran pers yang dikeluarkan BPOM, Selasa (31/10/2023), Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, BPOM menginisiasi Net-Zero Carbon Programme melalui inisiatif konservasi ekosistem mangrove sebagai program berkolaborasi bersama pelaku usaha obat dan makanan serta pemangku kepentingan lainnya. Produksi dan konsumsi obat dan makanan berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama sebagai langkah mitigasi untuk mencegah krisis lingkungan semakin memburuk.

"Peran regulator yang menetapkan kebijakan pembangunan berkelanjutan perlu didukung dengan komitmen produsen untuk mengembangkan teknologi dan inovasi ramah lingkungan dalam keseluruhan siklus produksi,” ujarnya. 

Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BPOM dengan sejumlah pelaku usaha dan perwakilan industri termasuk dengan IPMG. Bentuk komitmen para pihak diwujudkan dengan penanaman mangrove secara simbolis yang mana program ini akan berjalan hingga beberapa tahun ke depan.

Anggota Dewan IPMG sekaligus Penanggung Jawab Industrial Policy Taskforce, Idham Hamzah mengatakan, terganggunya keseimbangan dan degradasi alam ini merupakan ancaman terbesar di dunia terhadap kesehatan, meningkatkan risiko yang berarti memunculkan potensi penyakit baru. Sebagai perkumpulan perusahaan asing berbasis riset dan pengembangan, IPMG menyadari keberlangsungan hidup dan kesehatan berhubungan erat dengan kondisi planet Bumi.

"Planet yang sehat memberikan perlindungan terhadap manusia dari paparan patogen baik dari polusi hingga sumber makanan yang kita makan,” ujarnya.

Konservasi mangrove terbukti mampu memenuhi setidaknya enam target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk mitigasi perubahan iklim. Ekosistem mangrove merupakan sebagai salah satu ekosistem paling efektif menangkap karbon di bumi, kontribusi terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan, dan mempertahankan keanekaragaman hayati.

Untuk itu IPMG bersama beberapa anggotanya, yaitu PT AstraZeneca Indonesia, PT Glaxo Wellcome Indonesia (GSK), PT Mitsubishi Tanabe Pharma Indonesia, PT Otsuka Indonesia, dan PT Pfizer Indonesia, ikut berkontribusi pada program ini dan memulai penanaman mangrove secara simbolis dari total 3.450 pohon mangrove yang akan ditanam secara berkala hingga tahun 2025.

Selain bermanfaat dalam memberikan perlindungan abrasi dan risiko bencana alam, pengendalian pencemaran air dan polusi udara, serta pengurangan emisi gas rumah kaca, penanaman mangrove juga mengupayakan potensi bahan baku alam dari keanekaragaman hayati di hutan mangrove, menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan, dan potensi dampak ekonomi bagi komunitas.

”Kami mengapresiasi inisiasi BPOM dalam upaya merestorasi alam dan mendorong keterlibatan industri untuk memperlambat proses degradasi alam dan memperbaikinya. Kami meyakini kerja sama lintas sektor ini  pun bermanfaat bagi sumber daya manusia yang dilibatkan dalam merawat dan menjaga kesuksesan tumbuhnya pohon mangrove,” ujar Idham.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement