Senin 06 Nov 2023 09:39 WIB

Diwarnai Aksi Beli Investor Asing, IHSG Tancap Gas di Zona Hijau

IHSG menguat signifikan hingga mencapai kembali level psikologis 6.800.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Senin (6/11/2023). IHSG menguat signifikan hingga mencapai kembali level psikologis 6.800 atau tepatnya di posisi 6.853.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman melihat pergerakan IHSG kembali ditopang oleh aksi beli investor asing. Kemarin, IHSG ditutup naik 0,55 persen dan disertai dengan net buy asing Rp 452 miliar.

Baca Juga

“Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan rebound setelah data pengangguran AS naik di atas proyeksi. Level support IHSG berada di 6.690-6.750 dan level resist IHSG berada di 6.830-6.860,” kata Fanny dalam ulasannya.

Data non-farm payrolls AS tercatat 150.000 per Oktober 2023, di bawah perkiraan. Pelaku asar melihat hal ini menunjukkan upaya Federal Reserve untuk meredam inflasi mungkin berhasil.

Merespons data tenaga kerja AS yang memburuk tersebut, bursa di Asia pun kompak bergerak naik. Nikkei 225 memimpi penguatan sebesar 2,52 persen, Hang Seng menyusul dengan kenaikan 1,82 persen dan Shanghai Composite terkerek naik 0,42 persen.

Sementara di AS, pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,66 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,94 persen. Indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 1,38 persen.

Pergerakan pasar saham turut dipengaruhi turunnya imbal hasil surat utang Obligasi Pemerintah AS. Obligasi bertenor 10 tahun turun lebih dari sembilan basis poin bps menjadi 4,57 persen, sedangkan obligasi tenor dua tahun tahun turun 13 basis poin menjadi 4,8 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement