EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk optimistis kinerja positif Perseroan akan tetap berlanjut meski di tengah tahun politik. Menjelang pemilu 2024, Bank Jago meyakini situasi politik tetap kondusif sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis.
"Kami pikir akan tetap positif. Memang ada sentimen politik tetapi pada beberapa periode sebelumnya pemilu kan berjalan kondusif," kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, Kamis (9/11/2023).
Dari sisi kredit, Bank Jago membidik pertumbuhan hingga 30 persen sampai akhir 2023. Menurut Arief, optimisme ini sejalan dengan pertumbuham nasabah Bank Jago yang rata-rata mencapai tiga juta setiap tahunnya.
Hingga akhir September 2023, Bank Jago telah menyalurkan kredit Rp 10,9 triliun. Penyaluran kredit dilakukan secara hati-hati dan terukur yang terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2 persen.
Dari sisi pendanaan, Arief juga meyakini Bank Jago akan terus mencatatkan peningkatan. Salah satu strateginya yaitu berkolaborasi dengan berbagai ekosistem seperti GoTo untuk mendongkrak dana murah atau Current Account Saving Account (CASA).
Per akhir September 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jago telah mencapai Rp 10,3 triliun. Arief mengungkapkan lebih dari 70 persen pendanaan Bank Jago berasal dari CASA, dan sisanya 30 persen merupakan deposito.
"Untuk meningkatkan DPK, kami juga akan melengkapi produk tabungan salah satunya melayani sebagai bank digital," kata Arief.
Hingga akhir kuartal III 2023, pendapatan bunga bersih Bank Jago mencapai Rp 1,2 triliun. Jumlah ini meningkat 23 persen dibandingkan dengan perolehan Rp 984 miliar di kuartal yang sama tahun lalu.
Secara kumulatif, Bank Jago membukukan laba bersih Rp 50 miliar, meningkat 24 persen dari laba bersih Rp 41 miliar per September 2022. Sementara dari sisi aset, Bank Jago berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 21 persen menjadi Rp 19,1 triliun.