EKBIS.CO, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel membuka peluang ekspor nikel sulfat ke negara produsen baterai seperti Korea dan Jepang.
Direktur Utama Harita Nickel Roy A. Arfandy mengatakan perseroan melakukan ekspor terhadap semua produsen yang memproduksi baterai mobil listrik. "Tidak hanya ke China, tapi memang banyak pembuatan baterai mobil listrik itu berada di China juga kebanyakan ekspor kami itu ke negara China," kata Roy pada acara talkshow OCBC Experience Supporting Indonesia to The Global Stage di Jakarta, Selasa.
Harita Nickel sebelumnya sudah pernah melakukan ekspor ke negara produsen baterai kendaraan listrik di China dan India.
Roy menyebut saat ini nikel bukan hanya dimanfaatkan sebagai stainless steel, tapi dapat digunakan sebagai bahan pembuatan baterai kendaraan listrik.
“Jadi nikel itu memang sangat bermanfaat dan banyak dipakai di kebutuhan-kebutuhan yang sangat luas,” ujar Roy.
Adapun, dalam memperkuat bisnisnya, emiten berkode saham NCKL itu terus mengembangkan jaringan dengan bank global, seperti OCBC sehingga dapat melakukan transaksi dagang dengan luar negeri atau negara lain yang prospektif.
Sebelumnya, perusahaan melalui entitas asosiasinya PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), resmi melakukan ekspor perdana 5.584 ton nikel sulfat yang dikemas dalam 290 kontainer melalui kapal ke China pada Jumat (16/6).
Roy menambahkan, total pengiriman produk nikel sulfat akan ditargetkan mencapai 240.000 ton dalam setahun, sesuai dengan kapasitas produksi pabrik.
Proses ekspor tersebut menjadi tonggak pencapaian baru bagi Harita Nickel dalam lingkar bisnis hilirisasi nikel. Nikel sulfat tersebut merupakan hasil pemurnian di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, yang nantinya akan digunakan dalam produksi baterai lithium dengan kandungan nikel yang tinggi.