EKBIS.CO, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan, banyak investor asing sejatinya telah masuk ke Indonesia untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN. Hanya saja, mereka yang berinvestasi melalui mitra kerja sama dengan perusahaan Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan menyusul pertanyaan lantaran masih nihilnya investasi langsung dari perusahaan asing yang masuk ke IKN meski Presiden Joko Widodo terus bertemu dengan berbagai investor belahan dunia.
Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi, OIKN, Agung Wicaksono, dalam konferensi pers virtual, Senin (20/11/2023), mengatakan, pada grounbreaking tahap pertama pada 21-22 September 2023, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membangun tempat pelatihan sepak bola dengan standar internasional FIFA dengan perkiraan nilai investasi Rp 180 miliar.
Agung mengatakan, masuknya FIFA sebagai mitra PSSI di proyek tersebut menjadi representasi asing. "Kalau boleh didetailkan, investor asing memang belum masuk sebagai (perusahaan) sendiri, tapi sebagai mitra investor nasional, ini sudah terjadi contohnya di FIFA," kata Agung dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/11/2023).
Selanjutnya pada groundbreaking tahap kedua pada 1-2 November 2023, juga dibangun Rumah Sakit Mayapada dengan mitra Apollo Hospital dari India. Selain itu, ada pembangunan sekolah oleh Jakarta International School yang didirikan oleh AS.
Selain itu, terdapat pembangunan hotel, apartemen, dan mal oleh Pakuwon Group dengan berka sama bersama Mariott Internasional yang berasal dari AS. Proyek lainnya, pembangunan Hotel Nusantara lewat kerja sama Swisshotel yang merupakan anak usaha Accor Group asal Swiss. Terakhir, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kapasitas 50 Megawatt (MW) oleh perusahaan patungan antara PT PLN (Persero) bersama Sembcorp Singapura.
Agung mengatakan, alasan belum masuknya investasi asing secara langsung melalui perusahaan asing karena OIKN mengutamakan agar mereka bisa bermitra dengan perusahaan domestik. Terutama dengan para investor pelopor yang masuk pada awal pembangunan saat ini.
Di sisi lain, pemerintah juga masih melakukan peninjauan ulang terhadap berbagai minat dari investasi asing yang ingin masuk. Sebab, dalam pembangunan IKN, terdapat prioritas pembangunan yang harus didahulukan.
"Saya rasa asing bukan belum masuk, tapi kita sudah lihat dia bermitra dan sampai saat ini sudah ada perusahaan asing (langsung) yang sedang melakukan studi kelayakan," kata dia.