EKBIS.CO, JAKARTA — Pelaku industri barang dan jasa dalam negeri terus didorong untuk bisa memenuni kebutuhan industri hulu migas di Tanah Air. Diharapkan, dengan semakin tingginya penggunaan produk lokal, perputaran ekonomi nasional dari sektor hulu migas juga bakal terus meningkat.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, industri hulu migas tidak hanya berperan dalam menyumbang pendapatan negara, tetapi juga berkontribusi mendukung perputaran ekonomi nasional.
Dari tahun 2020 hingga kuartal II 2023, nilai pengadaan industri hulu migas mencapai Rp 273,6 triliun, dengan kontribusi komoditas utama sebesar Rp 228,7 triliun.
Nanang menyampaikan, selama periode tersebut, sektor hulu migas menggerakkan sektor perhotelan dan katering sebesar Rp 7,2 triliun, sektor tenaga kerja senilai Rp 18 triliun, transportasi Rp 18 triliun, kesehatan Rp 367,7 miliar, serta asuransi dan perbankan senilai Rp 84,4 miliar.
“Selain itu, hulu migas juga menggerakkan sektor UMKM dengan nilai Rp 25 triliun, di mana Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 100 persen,” kata Nanang dalam puncak rangkaian Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Nanang menyampaikan, hingga kuartal ketiga 2023, TKDN hulu migas juga telah mencapai 61,18 persen. Angka ini melampaui target TKDN yang ditetapkan pemerintah, yakni 57 persen.
Ia mengatakan, dalam penyelenggaran Forum Kapnas ketiga tahun 2023, Pembinaan terhadap pelaku usaha penunjang hulu migas terus dikembangkan, termasuk menghadirkan mereka di ajang internasional.
Selain itu, kerja sama dengan pemerintah daerah serta akademisi diperkuat. Hal yang menjadi pembeda dengan tahun-tahun sebelumnya adalah terbangunnya kolaborasi dengan perbankan berikut institusi keuangan lain seperti asuransi, serta entitas bisnis berbasis teknologi digital, dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri hulu migas Indonesia secara keseluruhan.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo mengatakan, Kementerian BUMN mendukung upaya pengembangan kapasitas nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing nasional.
Dukungan tersebut juga telah diperlihatkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang menjadi mandat bagi semua BUMN.
“Kami mendorong BUMN, khususnya yang bergerak di bidang hulu migas untuk bersinergi dengan seluruh komponen industri hulu migas, termasuk supplier dan para vendor dalam upaya pengembangan kapasitas nasional ini,” ujarnya.