Jumat 24 Nov 2023 13:21 WIB

Erick Thohir Terus Dorong Merger AP I dan AP II 

Tujuan besar merger dua pengelola bandara tersebut ialah untuk meningkatkan pelayanan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad-Interim Erick Thohir di Kementerian ESDM, Selasa (21/11).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad-Interim Erick Thohir di Kementerian ESDM, Selasa (21/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat suara perihal progres rencana merger atau penggabungan PT Angkasa Pura (AP) I dan AP II. Erick menyampaikan rencana merger AP I dan AP II masih dalam proses. 

"Kita lagi dorong karena proses merger itu kadang lamanya di dokumen juga," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Erick mengatakan, tujuan besar merger dua pengelola bandara tersebut ialah untuk meningkatkan pelayanan. Dengan penggabungan tersebut, Erick berharap pelayanan di bandara dapat jauh lebih baik.

"Merger ini juga kita lakukan untuk menyamakan sistem, pelayanan, dan konsep bandara ke depan," kata Erick.

Erick memastikan proses merger tidak akan berpengaruh terhadap para pekerja di kedua BUMN tersebut. Erick berkaca dari pengalaman merger PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang tidak merugikan para pekerjanya. 

"Pengalaman kita mergernya Pelindo itu juga mesti memastikan persepsi jangan sampai seakan-akan pelepasan pegawai, padahal enggak, buktinya Pelindo tidak ada kita lepas pegawainya," ujar Erick. 

Erick meyakini penambahan bandara, pergerakan pesawat maupun penumpang akan terus meningkat imbas dari pemulihan setelah pandemi. Hal ini tentu memerlukan sumber daya manusia (SDM) dari kedua BUMN tersebut. 

"Tidak usah takut untuk kepegawaian karena bandaranya tetap tambah. Nah, jadi jangan menakuti, selama ekonomi Indonesia tumbuh," kata Erick. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement