EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa (28/11/2023). Penguatan IHSG ditopang oleh sejumlah sentimen domestik maupun mancanegara.
Pagi ini, IHSG dibuka naik ke level 7.051,38 setelah menguat tipis 0,05 persen kemarin. "Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam rentang 6.975-7.040," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2023 tumbuh 3,4 persen yoy menjadi Rp 8.505,4 triliun, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh enam persen yoy. Pertumbuhan M2 ditopang oleh solidnya penyaluran kredit yang tumbuh 8,7 persen.
"Meskipun tingkat suku bunga berada di puncak, permintaan kredit terakselerasi akibat insentif fiskal untuk mendorong sektor properti dan konsumsi," kata Ratih.
Di sisi lain, hingga Oktober 2023, APBN tercatat defisit Rp 0,7 triliun atau 0,003 persen dari PDB, dengan keseimbangan primer sebesar Rp 365,4 triliun. Pendapatan negara mencapai 90,9 persen dari target APBN 2023 sebesar Rp 2.240,1 triliun. Realisasi belanja negara mencapai Rp 2.240,8 triliun atau 73,2 persen dari target 2023.
Dari Mancanegara, penjualan rumah baru tipe single-family di Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2023 terkoreksi 5,6 persen yoy menjadi 679 ribu unit, sedangkan pada periode yang sama 2022 tercatat 719 ribu unit. Performa yang menurun tersebut sejalan dengan tingkat suku bunga The Fed tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Dari Asia, produksi industri manufaktur Singapura naik 7,4 persen yoy pada Oktober 2023. Pertumbuhan positif tersebut merupakan yang pertama sejak mengalami kontraksi dalam satu tahun terakhir. Secara bulanan, aktivitas manufaktur juga tumbuh 9,8 persen secara bulanan.