REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Aneka Tambang Tbk berupaya mengoptimalkan kinerja untuk mengalokasikan pembagian dividen kepada pemegang saham. Tercatat per kuartal III 2023, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,85 triliun.
Direktur Utama Antam, Nico Kanter mengatakan perusahaan akan berupaya memberikan kontribusi terbaik kepada seluruh pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
“Tentunya kita mem-balance dengan proyek-proyek strategis yang kita harus dukung dari sisi keuangannya. Jadi kita pasti akan mengoptimalkan kinerja, sehingga kita bisa memberikan yang terbaik bagi seluruh pemegang saham," ujarnya saat konferensi pers Public Expose Live 2023, Kamis (30/11/2023).
Nico mengakui ada beberapa proyek strategis yang sedang dilakukan oleh perusahaan seperti proyek hilirisasi Feronikel di Halmahera Timur dan Kolaka, proyek ekosistem baterai kendaraan listrik, proyek hilirisasi bauksit pabrik CGA Tayan dan SGA Mempawah.
“Dan tentunya kita akan berkolaborasi dengan MIND ID dan juga Kementerian BUMN,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Wirantaya optimistis perusahaan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja keuangannya dengan fokus menyelesaikan proyek strategis dan inovasi produk khususnya penjualan Logam Mulia.
"Proyeksi laba akhir tahun 2023, melihat pencapaian kuartal III 2023 dengan laba bersih Rp 2,85 triliun, Antam optimis mencatat laba bersih yang positif 2023," ucapnya.
Direktur Keuangan Antam Elisabeth RT Siahaan menambahkan target peningkatan laba bersih perusahaan sejalan dengan upaya peningkatan produksi komoditas utama Antam, di tengah penurunan harga komoditi.
"Kami akan tetap berupaya agar laba perusahaan bisa meningkat, antara lain melalui inisiatif efisiensi dan penurunan cash cost, juga melalui penghematan dari sisi energi dan biaya-biaya lainnya," ucapnya.
Pada tahun buku 2022, Antam membagikan Rp 1,91 triliun dividen kepada pemegang saham. Nilai ini setara 50 persen dari laba bersih perusahaan pada tahun tersebut.
Antam mencetak laba bersih sebesar Rp 3,82 triliun pada 2022 atau tumbuh 105 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 1,68 triliun. Besaran dividen per lembar saham atau dividen per share yang dibagikan yakni mencapai kisaran Rp 79,50 per lembar.