EKBIS.CO, JAKARTA— PT Toyota-Astra Motor (TAM) memperkuat komitmen pelaksanaan Toyota Technical Education Program (T-TEP) dan Sub T-TEP pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
TAM meningkatkan aktivitas belajar di SMK binaan supaya lulusannya dapat sesuai standar kualitas teknisi Toyota, siap terjun langsung ke lapangan, serta memiliki skill, kompetensi, dan profesionalisme kerja yang sesuai kebutuhan bengkel resmi Toyota.
Sebagai pilot project, PT TAM memperkenalkan SMK 26 di wilayah Rawamangun Jakarta sebagai SMK T-TEP pertama yang memperoleh improvement sekaligus sebagai show case pelaksanaan New T-TEP.
Dalam keterangannya, Jumat (1/12/2023), TAM menjelaskan sejatinya T-TEP merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Toyota global yang telah dijalankan sejak tahun 1990 dan menjadi fondasi penting dalam sistem pengembangan human resource dalam operasional Toyota di seluruh dunia.
Di Indonesia, Toyota menjalankan T-TEP dan Sub T-TEP bersama jaringan dealer resmi Toyota dan Kementerian Pendidikan Nasional dengan memberikan fasilitas belajar bagi SMK terpilih yang menjadi SMK T-TEP dan Sub TTEP sejak tahun 1991.
Untuk SMK T-TEP, Toyota menyediakan training manual, pengembangan kurikulum terbaru, pelatihan guru, buku panduan technical Toyota, dan kesempatan magang di Toyota. Sementara untuk SMK Sub T-TEP, Toyota memberikan pelatihan untuk para Guru.
SMK Pembangunan Jakarta (sekarang SMKN 26) merupakan Sekolah T-TEP GR (General Repair) pertama di Indonesia. Selanjutnya, PT TAM bersama jaringan dealer resmi Toyota membangun Sekolah T-TEP BP (Body & Paint) di tahun 2016. Saat ini T-TEP School sudah tersebar di 51 Kota (28 Provinsi).
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto dalam kesempatan berbeda mengatakan sebagai mobility company, Toyota berkomitmen untuk turut berperan dalam menyediakan tenaga kerja dan lapangan kerja bidang otomotif melalui jalur pendidikan SMK dengan mengadakan program link and match T-TEP dan Sub T-TEP.
“Dengan adanya program ini, kami berharap dapat menghadirkan calon teknisi lulusan SMK yang berkualitas, mempunyai keterampilan, kompetensi, dan sikap profesionalisme kerja yang sesuai, supaya mampu memenuhi kebutuhan industri otomotif khususnya bengkel resmi Toyota yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Henry.
Industri otomotif memiliki peran yang begitu strategis dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan SMK mengingat teknologi otomotif terus berkembang ke arah yang lebih canggih dan modern. Melalui program ini, lulusan yang dihasilkan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan industri otomotif yang semakin tinggi dari segi kualitas, dan kebutuhan teknisi bengkel resmi Toyota yang mahir dan andal sesuai keahliannya. Hasilnya terbilang memuaskan seperti terlihat dari jumlah lulusan SMK binaan yang keahliannya bisa memenuhi kriteria teknis Toyota.