EKBIS.CO, LABUAN BAJO – Pemerintah Indonesia bertekad kuat menjadikan pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi serta mengurangi ketergantungan pada pemasukan dari pertambangan. Percepatan pertumbuhan lima destinasi wisata superprioritas pun dilakukan. Lima destinasi tersebut adalah Borubudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Menko Marves ad Interim Erick Thohir di sela peresmian Golo Mori Convention Center (GMCC) dan rakornas mengenai lima detinasi wisata supe prioritas di Labuan Bajo, Rabu (6/12/2023) mengungkapkan catatan PDB Indonesia tahun 2022 sebesar Rp 19.588 triliun.
Sebanyak 12,2 persennya, berasal dari pertambangan dengan besaran Rp 2.393 triliun sedangan pariwisata hanya 3,6 persen yaitu 705 triliun. Terkait hal ini, ia menyatakan tahu keinginan Presiden Jokowi sejak awal, yaitu bercita-cita agar pariwisata tumbuh dengan baik.
"Pariwisata harus terus tumbuh untuk mengimbangi ketergantungan pemasukan dari pertambangan. Kalau kita lihat, beberapa negara sudah shifting ke seperti UEA dan Arab Saudi dari minyak ke pariwisata," katanya Erick yang juga menjabat menteri BUMN.
Artinya, ujar dia, Indonesia juga bisa apalagi punya modal etnis budaya, keindahan alam, masyarakat yang ramah. "Kenapa kita tak punya komitmen bersama memajukan pariwisata ke depan. Jadi akan menjadi nomor satu sebagai pertumbuhan ekonomi nasional."
Menurut Erick, wisata merupakan penunjang terbesar lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM. Di sinilah pertumbuhan ekonomi ke depan tidak hanya bergantung pada sumber daya alam tetapi wisata dan industri kreatif, ekonomi digital.
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, ada beberapa poin yang dibahas rakornas dalam upaya pemajuan wisata di Indonesia, khususnya percepatan pencapaian lima destinasi pariwisata super prioritas.
Di antaranya, peningkatan konektivitas di 13 bandara yang akan dijadikan hub untuk peningkatakan jumlah wisatawan termasuk Komodo International Airport, Labuan Bajo dengan target 12 juta-15 juta wisman tahun depan.
Kemudian, alokasi Indonesia Tourism Fund (ITF) di lima destinasi super prioritas. Ada tambahan anggaran Rp 1,2 triliun untuk menyelesaikan seluruh kegiatan di lima destinasi pariwisata superprioritas dengan tujuan agar bisa menjadi lokomotif ekonomi.