EKBIS.CO, BATANG -- Wanxinda Group, konglomerat China dengan pengalaman 26 tahun dalam industri, telah memulai ekspansinya di Indonesia. Setelah berhasil membangun pabrik di Jepara, Jawa Tengah pada 2021, kini fokusnya adalah Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Proyek Strategis Nasional yang dioperasikan oleh BUMN.
Dalam waktu lima tahun, Wanxinda Group berencana mengembangkan lebih dari 1.000 hektar lahan di Pulau Jawa dengan proyeksi investasi mencapai Rp27 triliun. Ini diharapkan menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja, dengan komposisi pekerja lokal mencapai 99%.
"Dengan komposisi pekerja lokal yang dominan, tentu akan memberikan multiplier effect yang significant bagi Indonesia, antara lain penyerapan tenaga kerja, transfer knowledge, dan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah", ujar Executive Chairman PT. Wanxinda Group, Mr. Dan Chen, Selasa (12/12/2023).
Proyek-proyek Wanxinda Group di Indonesia melibatkan sektor-sektor seperti mobil dan sepeda motor listrik, kosmetik, produk fashion, kebersihan, peralatan rumah tangga, dan bahan bangunan dekoratif.
Dalam inisiatif "Two Countries, Twin Parks," Wanxinda Group berkomitmen menciptakan platform produksi berkualitas internasional yang ramah lingkungan. Pada tanggal 10 Desember 2023, mereka melakukan groundbreaking di KITB.
Pada hari yang sama mereka juga melaksanakan gala dinner di Hotel Shangri- La Jakarta dalam rangka menandatangani kerjasama dengan CITIC Envirotech Indonesia untuk pembangunan Water Treatment Plant (WTP) dan Waste Water Treatment Plant (WWTP). Dalam acara tersebut turut juga dihadiri oleh Executive Chairman Wanxinda Group, Mr. Dan Chen, Direktur Investasi Danareksa, Chris Soemijantoro Dan Executive Director CITIC Dr. Chong Weng Chiew.
CITIC Envirotech Indonesia merupakan anak perusahaan CITIC Envirotech Pte Ltd, Singapura, yang bertanggung jawab atas kegiatan lingkungan dan investasi di Indonesia.
Seperti dinukil dari Antara, Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) siap menerima investasi penanaman modal asing Wanxinda Group Indonesia senilai Rp1 triliun dengan menggunakan lahan industri seluas 98 hektare.
Wanxinda merupakan investor asing dari Tiongkok telah berdiri sejak 26 tahun, dan telah memiliki empat kawasan berbasis manufaktur di Guangzhou, Binzhou, Myanmar, dan kini mulai melebarkan ke Indonesia.
Keseriusan komitmen Wanxinda untuk menanamkan investasi di Grand Batang City ditandai dengan penandatanganan perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) oleh PT Wanxinda Green Travel Industry Development dan PT Wanxinda Batang Industry Land Investment, di Menara Danareksa Jakarta pada 21 November 2023.