EKBIS.CO, DENPASAR -- Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan perluasan fitur transaksi dengan QRIS Tuntas pada Jumat (8/12/2023) di Bali. Perluasan fitur QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) ini membantu masyarakat melakukan transfer, tarik tunai, dan setor tunai tanpa rekening bank sehingga mengakselerasi inklusi keuangan serta keuangan digital ke seluruh lapisan masyarakat.
"Tentunya ini menjadi milestone blue print sistem pembayaran sekaligus wujud nyata BI dalam pengembangan fitur QRIS berkelanjutan," kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati, dalam acara sosialisasi QRIS Tuntas di Bali, Jumat (8/12/2023).
Fitria menjelaskan, pengembangan fitur QRIS tersebut menawarkan keunggulan dan kemudahan bagi penggunanya. QRIS Tuntas memungkinkan penggunanya melakukan transfer, tarik dan setor tunai di ATM atau agen QRIS Tuntas dengan hanya memindai QRIS melalui aplikasi secara interkoneksi antar penyedia jasa pembayaran (PJP), bank dan nonbank.
“Pengembangan ini juga sangat inklusif karena masyarakat yang tidak punya rekening bisa menggunakannya dengan uang elektronik. Poin yang sangat bermanfaat di sini adalah inklusivitas karena bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. QRIS-nya satu, yang bisa pakai banyak, QRIS-nya satu, menangnya banyak,” tutur Fitria saat sosialisasi penerapan QRIS Tuntas di Bali.
Kemudahan sistem pembayaran digital yang dihadirkan QRIS mendorong tingkat pertumbuhannya yang impresif. Berdasarkan catatan BI, per Oktober 2023 QRIS telah dimanfaatkan oleh 43,4 juta pengguna. Capaian ini hanya sedikit lagi menyentuh target 45 juta pengguna QRIS pada 2023.
"Nah jadi tinggal sedikit lagi sampai nanti akhir Desember Insya Allah akan tercapai target QRIS yang 45 juta," ujar Fitria.
Perluasan transaksi melalui QRIS Tuntas juga diharapkan dapat membantu UMKM Indonesia masuk dalam ekosistem keuangan digital. Menurut data BI, sebanyak 91,9 persen merchant QRIS merupakan UMKM yang didominasi oleh usaha kecil (30,17 persen) dan mikro (55,70 persen).
BI mengharapkan implementasi QRIS Tuntas dapat menjangkau masyarakat yang belum memiliki rekening dan belum tersentuh pelayanan perbankan (unbanked and underserved people), khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T). Akses koneksi internet yang belum sepenuhnya merata dan tingkat literasi digital masyarakat merupakan tantangan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sinergi antarpemangku kepentingan pun dilakukan sebagai salah satu langkah strategis dalam memperluas layanan QRIS di seluruh wilayah Indonesia. Sinergi ini melibatkan pemerintah pusat dan daerah, kementerian dan lembaga, asosiasi penyedia jasa pembayaran, otoritas hingga pelaku industri keuangan.
Lebih mudah dan efisien
Melalui QRIS Tuntas, cukup dengan memindai QRIS pengguna bisa melakukan tiga jenis transaksi, yaitu transfer, tarik tunai, dan setor tunai. Transfer peer-to-peer dapat dilangsungkan antarbank yang berbeda, maupun dari bank ke fintech atau sebaliknya. Pengirim dana memindai QRIS penerima, kemudian pengirim memasukkan nominal dan PIN di aplikasi pembayaran miliknya. Dana pun sukses dikirim.
Biaya transaksi dipastikan lebih efisien dengan menggunakan QRIS Tuntas. Biaya untuk transfer, tarik tunai, maupun setor tunai melalui QRIS Tuntas lebih murah dibandingkan layanan reguler perbankan lainnya.
Untuk tarik tunai menggunakan QRIS Tuntas di ATM yang berbeda bank, biayanya hanya Rp 6.500 sedangkan dengan metode reguler sebesar Rp 7.500. Untuk tarik tunai di ATM yang sama atau on us tetap nol rupiah. Sementara itu, melalui agen dengan QRIS Tuntas juga Rp 6.500 dari yang metode reguler senilai Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.
Khusus transfer on us, dipastikan tetap nol rupiah. Sedangkan untuk transfer off us kurang dari Rp 100 ribu biayanya menjadi Rp 2 ribu dari yang sebesar Rp 6.500, dan untuk transfer off us lebih dari Rp 100 ribu biayanya Rp 2.500 dari yang metode reguler lewat masing-masing PJP Rp 6.500.
Untuk setor tunai, biayanya juga tetap nol rupiah khusus transaksi on us. Sedangkan untuk transaksi off us atau berbeda bank hanya Rp 5 ribu dan melalui agen juga hanya Rp 5 ribu dari yang metode reguler berkisar antara Rp 10 ribu sampai dengan Rp 20 ribu.
Keamanan transaksi
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Arya Rangga Yogasati menyebut merchant pengguna QRIS yang ingin menjadi agen QRIS Tuntas harus memenuhi persyaratan. Hal tersebut perlu dipenuhi untuk menjaga keamanan masyarakat.
“Dari 29 juta lebih pengguna merchant QRIS payment tadi, kalau misalnya mereka ingin menjadi agen QRIS Tuntas, mereka harus memenuhi persyaratan tertentu. Bukan kami ingin persulit, tapi justru kami ingin pastikan keamanan masyarakat,” ujar Arya.
Dia mengatakan merchat yang ingin menjadi agen QRIS Tuntas paling tidak sudah memenuhi persyaratan menjadi agen Layanan Keuangan Digital (LKD) BI. Selain itu juga memenuhi persyaratan agen Laku Pandai Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Itu juga agen-agen yang menurut kami juga agen-agen kredibel tadi, tinggal kita match dengan agen QRIS yang sudah banyak. Jadi sebenarnya bukan registrasi ulang tapi mereka harus melalui tahapan lagi,” jelas Arya.
Arya meminta Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk turut memastikan agen QRIS Tuntas yang terkoneksi merupakan agen yang telah memenuhi persyaratan BI. Dengan begitu terbukti kredibel dan aman bagi masyarakat yang ingin bertransaksi.