EKBIS.CO, JAKARTA -- Jadi yang pertama memaparkan visi misi terutama aspek ekonomi, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menekankan perlunya melanjutkan hilirisasi.
Dalam Debat Cawapres di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam, Gibran menguraikan, Indonesia ini negara besar dan harus mampu keluar dari middle income trap. RI harus menaikan nilai tambah, rata-rata pertumbuhan ekonomi tetap resilen di atas lima persen. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ditunjukan dalam penurunan angka penganggura, inflasi, dan Gini Ratio.
"Apa agenda ke depan? Kita lanjutkan hilirisasi, bukan hanya tambang, tapi pertanian, hilirisasi perikanan, hilirisasi digital," kata Gibran.
Indonesia, kata dia, lanjutkan pemerataan pembangunan bukan hanya Jawa-sentris. Ia juga mau menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM. "Kita punya 64 juta UMKM untuk 61 persen PDB kita. Kalau kita bisa penuhi, maka bisa 19 juta lapangan pekerjaan baru," kata Wali Kota Solo itu.
Pemerataan pembangunan itu wajib. Investasi sudah 53 persen di luar jawa.
IKN yang berkelanjutan akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, membuka akses dan konektivitas dan membuka lapangan kerja. IKN ini bukan hanya membangun, tetapi juga simbol pemerataan pembangunan di Indonesia. Simbol tranformasi Indonesia.
Indonesia akan jadi raja energi hijau dunia. Biodisele, bioavtur, bioethanol dan kemandirian gula.
Untuk indonesia emas dibutuhkan generasi emas. Kita harus mampu merubah future challange jadi future oppurtinity, dilengkapi future skill. Untuk itu hilirisasi digital akan kami genjot. Kita akan siapkan anak muda yang ahli AI, anak muda yang ahli blockchain, robotic, perbankan syariah, yang ahli crypto.
"Narasi besarnya adalah keberlanjutan, percepatan dan penyempurnaan," kata dia.