EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mengklaim, realisasi investasi kini lebih merata, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Data Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terbaru menyebutkan, realisasi investasi di luar Jawa mencapai 51 persen atau Rp 190,9 triliun pada kuartal III 2023.
Sementara, realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 183,5 triliun atau 49 persen pada periode sama. Total investasi pada kuartal ketiga tahun ini sebanyak Rp 374,4 triliun.
Meski data tersebut menunjukkan adanya pemerataan, namun ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama menilai, ada ketimpangan realisasi investasi pada sektor industri pengolahan.
Menurutnya, investasi sektor industri pengolahan masih banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Nilainya sekitar 44,8 persen," ujar Riza dalam Diskusi Publik yang digelar virtual, Kamis (28/12/2023).
Data tersebut berdasarkan Kementerian Perindustrian pada Januari hingga September 2023. Adapun investasi sektor industri pengolahan di Pulau Jawa mencapai Rp 194,4 triliun pada periode itu.
Sedangkan sisanya sebesar 55,2 persen atau Rp 239,5 triliun tersebar di beberapa pulau Indonesia lainnya, seperti di Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Sumatera.
"Ada permasalahan ketimpangan pada realisasi investasi industri pengolahan antarpulau karena masih berpusat di Pulau Jawa," katanya.
Data Kemenperin menyebutkan, investasi industri pengolahan terbesar ada di Jawa Barat. Nilainya sebesar Rp 79,6 triliun atau 18,3 persen dari total realisasi investasi industri pengolahan.