EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menerima fasilitas pembiayaan penjaminan sebesar 750 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,16 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (BNI). Fasilitas tersebut berlangsung selama 69 bulan atau berakhir pada 2029.
Fasilitas tersebut memainkan peran strategis dalam pengelolaan keuangan BUMA. Hal itu memungkinkan upaya refinancing dan mendukung inisiatif pertumbuhan. Selain itu, pinjaman tersebut juga memperkuat BUMA agar mempertahankan pertumbuhan dan keunggulan operasionalnya dengan menyediakan modal untuk memajukan proyek utama dan mengejar potensi akuisisi.
Presiden Direktur BUMA, Indra Kanoena menerangkan, pembiayaan tersebut menunjukkan kepercayaan BNI terhadap posisi perseroan yang kuat dan kemampuan akuisisi strategis kami. Pihaknya bersyukur atas kemitraan yang menawarkan syarat keuangan kompetitif.
"Fasilitas ini akan kami manfaatkan secara strategis untuk meningkatkan operasional perusahaan dan mendorong rencana pertumbuhan kami, memberikan kontribusi signifikan terhadap komitmen keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan kami," ucap Indra dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Fasilitas ini menandai milestone penting seiring perayaan ulang tahun ke-25 BUMA, memperkuat komitmen BUMA terhadap pemangku kepentingan, masyarakat, dan lingkungan. "Ke depannya, kami bersemangat untuk melanjutkan perjalanan pertumbuhan kami, mendorong kemajuan industri, dan memberikan dampak positif pada komunitas yang kami layani," ujar Indra.
Senior Vice President Corporate Banking 2 BNI, Ditya Maharhani Harninda, menyatakan, BUMA adalah pemain penting di sektor pertambangan Indonesia dan Australia. Pihaknya sangat menghargai kemitraan yang terjalin.
"Ini selaras dengan strategi kami untuk mendukung perusahaan-perusahaan terkemuka seperti BUMA, yang tidak hanya dikenal atas kepemimpinan industrinya namun juga atas komitmennya dalam melaksanakan praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG)," kata Ditya.