EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis kondisi perekonomian dan kinerja perdagangan nasional pada 2024 lebih baik dari tahun lalu. Meski begitu, kata dia, tetap harus waspada dengan berbagai tantangan ke depan.
"Prediksi ekonomi global oleh berbagai organisasi menunjukkan adanya pelambatan. Hanya saja, kinerja perdagangan pada 2023 memberikan optimisme ke depan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Ia yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,2 persen atau bahkan lebih tinggi. Tingkat inflasi pun diprediksi cukup terkendali di kisaran 1,5 persen sampai 3,5 persen, sesuai target yang dicanangkan.
Pemerintah, lanjutnya, juga akan terus berupaya mendorong ekspor nonmigas. Ditargetkan ekspor tersebut dapat tumbuh sekitar 2,5-4,5 persen tahun ini, walau tantangan harga komoditas dunia dinilai masih cukup landai.
Zulkifli menyebutkan, ada beberapa cara guna mencapai target ekspor itu. Salah satunya mengembangkan pasar baru yang nontradisional.
Sementara, komoditas ekspor yang diandalkan tetap Crude Palm Oil (CPO), batu bara, serta nikel. "Tentu produk-produk manufaktur dan juga produk hasil hutan," tuturnya.
Sementara, sambung dia, pasar ekspor baru yang akan dikembangkan meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Mesir, dan Malaysia. Ia menambahkan, beberapa negara tersebut berpotensi besar, apalagi Indonesia surplus sekitar tiga miliar dolar AS dengan Pakistan, lalu surplus sekitar dua miliar dolar AS dengan Bangladesh.
"Kalau (pasar) Asia kan besar sekali. Jadi kita cari pasar baru selain membuat produk-produk kita memiliki nilai tambah melalui hilirisasi," jelas dia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menambahkan, ada beberapa upaya pemerintah dalam mencapai target ekspor. Di antaranya membuat program ekspor dari misi dagang.
Kemudian berpartisipasi aktif dalam beberapa pameran. "Juga memperluas akses pasar dengan membuka terus perjanjian dagang dengan negara-negara yang sedang kita tuju," katanya pada kesempatan serupa.