Ahad 07 Jan 2024 21:20 WIB

Jumlah Penumpang Kereta Naik 27 Persen Selama Nataru

Selama masa Nataru, KAI melayani total 3.505.787 pelanggan KA.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jumat (23/12/2022). PT Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung mengoperasikan 22 perjalanan kereta api reguler dan dua kereta api tambahan selama masa angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Hingga saat ini, sebanyak 91.678 tiket kereta api telah terjual dari 214.887 tiket yang disiapkan. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jumat (23/12/2022). PT Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung mengoperasikan 22 perjalanan kereta api reguler dan dua kereta api tambahan selama masa angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Hingga saat ini, sebanyak 91.678 tiket kereta api telah terjual dari 214.887 tiket yang disiapkan. Republika/Abdan Syakura

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI  resmi menutup pelaksanaan posko Natal dan Tahun Baru 2023/24 yang telah berlangsung selama 18 hari sejak 21 Desember 2022 sampai 7 Januari 2023. Selama masa Nataru tersebut, KAI melayani total 3.505.787 pelanggan KA atau rata-rata 194.766 pelanggan per hari. 

"Jumlah tersebut meningkat 27 persen dibanding periode Nataru 2022/23 dimana KAI melayani 2.751.598 pelanggan," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (7/1/2024).

Baca Juga

Didiek menyebut kenaikan ini dipengaruhi peningkatan jumlah perjalanan kereta api selama periode Nataru 2023/24. Total perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal yang dikelola KAI adalah sebanyak 6.522 perjalanan KA atau rata-rata 362 perjalanan KA per hari, naik 21 persen dibanding jumlah perjalanan KA pada periode Nataru 2022/23 sebanyak 5.379 perjalanan KA atau rata-rata 299 perjalanan KA per hari.

Didiek memerinci volume pelanggan pada Angkutan Nataru 2023/24 yaitu KA Jarak Jauh sebanyak 2.889.523 penumpang (terdiri dari 2.307.725 KA Jarak Jauh komersial dan 581.798 KA Jarak Jauh PSO) dan 616.264 penumpang KA Lokal yang dikelola KAI (terdiri atas 259.799 KA Lokal Komersial dan 356.465 KA Lokal PSO). 

Adapun untuk KA Jarak Jauh komersial terdiri dari 783.239 penumpang Kereta Eksekutif, 147.621 penumpang Kereta Bisnis, 1.366.670 penumpang Kereta Ekonomi, 8.739 penumpang Kereta Luxury, dan 1.456 penumpang Kereta Kompartemen. 

"Kereta Kelas Eksekutif yang menjadi favorit masyarakat pada periode Nataru ini yaitu KA Ranggajati relasi Cirebon – Jember pp, KA Wijayakusuma relasi Cilacap – Ketapang pp, KA Pandalungan relasi Gambir – Jember pp, dan lainnya," ucap Didiek. 

Didiek melanjutkan, kecelakaan yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung menjadi evaluasi bersama untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api ke depannya. 

“Pencapaian positif di masa Angkutan Nataru ini juga terdapat di sisi ketepatan waktu atau On Time Performance keberangkatan kereta api mencapai 99,3 persen dan kedatangan kereta api mencapai 98,2 p. Hal ini juga yang menjadikan pertimbangan utama masyarakat memilih moda transportasi kereta api,” sambung Didiek.

Didiek menyebut puncak volume pelanggan pada periode Nataru 2023/24 terjadi pada Sabtu, 23 Desember 2023 sebanyak 233.554 pelanggan. Adapun puncak kedua yaitu pada 1 Januari 2024 sebanyak 229.721 pelanggan. KAI mencatat stasiun terpadat pada periode Nataru ini yaitu Stasiun Pasarsenen, Gambir, Yogyakarta, Bandung, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, dan lainnya.

Di sisi kanal penjualan tiket, KAI mencatat transaksi penjualan tiket KA Jarak Jauh dan Lokal yang berangkat pada masa angkutan Nataru 2023/24 didominasi melalui Access by KAI sebesar 65 persen dan melalui channel eksternal sebesar 27 persen. 

Tak hanya melayani penumpang domestik, sambung Didiek, KAI mencatat penumpang warga negara asing (WNA) selama periode Nataru 2023/24 sebanyak 22.162 penumpang. KA-KA favorit WNA pada periode tersebut yaitu KA Argo Parahyangan relasi Gambir – Bandung pp, KA Sancaka relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng pp, KA Taksaka relasi Gambir – Yogyakarta pp, dan lainnya. 

"Adapun para penumpang WNA tersebut di antaranya berasal dari Belanda, Jerman, Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Cina," kata Didiek.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement