EKBIS.CO, JAKARTA -- Regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (AS) atau Federal Aviation Administration (FAA) saat ini sudah melarang terbang pesawat Boeing 737 Max 9. Hal tersebut dilakukan setelah adanya insiden lepasnya jendela pesawat tersebut saat sedang dioperasikan Alaska Airlines.
Pascalarangan tersebut, saat ini Alaska Airlines membatalkan sejumlah penerbangan. Dikutip dari Reuters, Senin (8/1/2024), Alaska Airlines masih membatalkan 170 penerbangan pada Ahad (7/1/2024) dan 60 penerbangan lainnya pada hari ini (8/1/2023).
FAA saat ini sudah melarang terbang sebanyak 171 Boeing 737 Max 9 untuk menjalankan inspeksi. Alaska Airlines mengaku pembatalan penerbangan masih akan terus berlanjut hingga paruh pertama pekan ini.
Pembatalan penerbangan pada Ahad (7/1/2024) berdampak pada hampir 25 ribu penumpang. Saat ini Alaska Airlines memiliki 65 pesawat Boeing 737 Max 9.
Alaska Airlines terbang dari Portland, Oregon menuju Ontario, California, AS pada pukul 17.07 waktu setempat pada Ahad (7/1/2024). Bagian belakang pesawat meledak saat tiba di ketinggian sekitar 4.876 mdpl setelah terbang selama 20 menit.
Ledakan tersebut membuat jendela di pintu keluar darurat terlepas. Insiden tersebut membuat maskapai menghentikan penerbangan lalu kembali ke Bandara Internasional Portland sekitar pukul 17.27 waktu setempat. Sejumlah penumpang mengalami luka-luka.
FAA menegaskan, Boeing 737 Max 9 yang dilengkapi dengan steker pengganti pintu khusus tidak dapat terbang sampai diperiksa dan diperbaiki jika diperlukan.
“FAA mewajibkan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 Max 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang,” kata Ketua FAA Mike Whitaker dikutip dari Reuters, Ahad (7/1/2024).