EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memastikan Bantuan Pangan Beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada 2024 ini tidak memengaruhi kondisi ketahanan stok beras nasional.
Bayu menyebut kekuatan Stok Cadangan Beras BULOG per 10 Januari 2024 sebanyak 1,3 juta ton, ditambah dengan sisa beras dalam perjalanan yang sudah berhasil dikontrak oleh BULOG dari penugasan impor beras tahun 2023 sebanyak 500 ribu ton. Sehingga, jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan penyaluran program ini disamping untuk kebutuhan penyaluran lainnya.
"Jadi stok kita cukup kuat untuk menyangga bantuan pangan maupun SPHP menjelang kalender nasional yang sangat penting di Februari ada Imlek dan pemilu, Maret kemudian kita mulai masuk Ramadhan dan seterusnya lebaran jadi kondisi stok bulog insyallah tersedia cukup," ujar dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung BULOG Pusat pada Kamis (11/01/2023).
Bayu menjelaskan, asumsi bantuan pangan beras tahap pertama selama tiga bulan sekitar 220 ribu ton ditambah dengan SPHP kurang lebih 300 ribu ton dalam tiga bulan, maka sekitar 900 ribu ton.
"Cukup kan 220 kali 3 bulan cuma 660, katakanlah tambah sebulan 100 ribu SPHP 3 bulan jadi 300. Total 900 ribu ton kan 1,3 juta cukup. Kan yang dimintakan pemerintah ke Bulog adalah Bulog harus punya at anytime satu juta. Nah itu kita usahakan dengan memasukan izin-izin berikutnya," ujarnya.
Untuk itu, Bulog akan mengupayakan izin-izin masuk beras lain ditambah dengan menunggu penyerapkan beras lokal. "Jadi kalau 500 masuk, nanti mungkin kita sudah punya 800-900, kita masukukan lagi jika sudah ada lagi. Jadi rasanya bisa me-manage stok at anytime satu juta," ujarnya.
Bayu melanjutkan, untuk potensi penyerapan beras lokal, Bulog masih menunggu kondisi pasar. Mengingat produksi beras yang saat ini menurun, maka Bulog akan terlebih dahulu melihat kondisi pasar.
"Ya (penyerapan lokal), tetapi itu tadi kalau Bulog masuk cepat-cepat ke pasar saat ini, di lokal ada fenomena crowding out harga akan naik ya. Jadi kita akan membiarkan diserap dahulu oleh lokal, kita sudah komunikasi intensif dan saling koordinasi. Bagi kita sudah tau ada stok tetapi bukan milik Bulog, itu cara kita memastikan stok masyarakat cukup," ujarnya.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan BULOG untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024 yang sudah digelontorkan sejak awal tahun 2024. Terdapat penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat bantuan pangan beras pada tahun 2024 menjadi 22 juta KPM dari sebelumnya 21,3 juta KPM.
Jika diasumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan.
“Setelah tuntas menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun 2023, kami langsung tancap gas menyalurkan kembali program ini untuk tahun 2024 yang dimulai sejak tanggal 2 Januari 2024," ujar Bayu.
Penyaluran bantuan pangan beras ini disalurkan merata di seluruh Indonesia tanpa terkecuali yang dilayani oleh seluruh kantor wilayah dan kantar cabang BULOG dari Aceh sampai dengan Papua melalui pelayanan dari 471 komplek pergudangan milik BULOG.