EKBIS.CO, JAKARTA -- Peluang baru makin terbuka bagi perawat Indonesia melalui perluasan kerjasama bilateral dengan Australia dalam bidang keperawatan. Diluncurkan oleh Australia Indonesia Centre (AIC) dengan dukungan Katalis, kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan keterampilan perawat Indonesia dan memanfaatkan peluang kerja antarnegara.
Saat ini, kebutuhan terhadap perawat berkualifikasi di Australia meningkat pesat, melebihi ketersediaan tenaga kerja lokal, sementara di Indonesia ketersediaan perawat melebihi lapangan pekerjaan.
Pada saat yang sama, target Indonesia untuk menjadi pusat wisata medis global bergantung pada akses terhadap keterampilan spesialis keperawatan, yang masih sangat terbatas di Indonesia namun sudah mapan di Australia.
Kolaborasi antara AIC dengan Katalis ini akan mengeksplorasi isu-isu tersebut dan mengidentifikasi berbagai cara terbaik bagi kedua negara untuk meningkatkan keterampilan keperawatan dan meningkatkan mobilitas sesuai Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
"Peluang bagi perawat Australia dan Indonesia, serta sektor layanan kesehatan, sangatlah besar jika landasan yang tepat tersedia untuk mendukung mobilitas dan memperkuat kemitraan. Kami sangat senang bekerja sama dengan Australia Indonesia Centre dalam upaya menyelaraskan standar profesional kesehatan dan akses terhadap layanan kesehatan di kedua negara, dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan Australia," kata Direktur Katalis Paul Bartlett, Jumat (12/1/2024).
Selama enam bulan ke depan, Katalis dan AIC akan mengkaji kesenjangan dan kebutuhan pasar, kesetaraan kualifikasi keperawatan di masing-masing negara, serta mengembangkan diskusi antar organisasi jasa profesional. Semuanya akan tertuang dalam bentuk informasi dan analisis untuk mendukung penyelarasan yang lebih erat dalam pendidikan keperawatan antara Australia dan Indonesia, serta memberikan masukan bagi pengakuan timbal balik standar dan praktik keperawatan.
“Aktivitas ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendekatkan Australia dan Indonesia guna berbagi manfaat kerjasama yang saling menguntungkan. Dengan memanfaatkan jaringan pakar kesehatan dan keperawatan serta jaringan industri di kedua negara, kami akan mengidentifikasi cara untuk mengatasi kesenjangan tenaga kerja dan menciptakan peluang bagi individu-individu yang dapat menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik untuk semua," kata Direktur Eksekutif Australia-Indonesia Centre Eugene Sebastian.
Sebelumnya, pada bulan Maret 2023, Katalis menerbitkan laporan khusus terkait penilaian komparatif standar keperawatan di Indonesia dan Australia. Aktivitas terbaru ini diharapkan akan menambah pencapaian Katalis yang sudah terwujud di sektor lain, yang diantaranya berupa Perjanjian Pengakuan Timbal Balik (Mutual Recognition Agreement) antara para insinyur profesional Indonesia dan Australia, yang ditandatangani pada Juli 2023 dan telah menciptakan peluang baru bagi para insinyur Indonesia.