Kamis 18 Jan 2024 21:38 WIB

Menhub Fokus Perbaiki Sinyal dan Perbanyak Jalur Ganda KA di 2024

Kemenhub memang mengupayakan bahwa semua jalur KA menjadi jalur ganda.

Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja beraktivitas di area proyek jalur ganda (double track) di Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (20/9/2022). Proyek jalur ganda kereta api Kiaracondong-Cicalengka sepanjang 23,5 kilometer tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2023 mendatang. Proyek tersebut diharapkan mampu memangkas waktu tempuh dari Bandung-Cicalengka menjadi 23 menit serta meningkatkan pelayanan kereta api. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja beraktivitas di area proyek jalur ganda (double track) di Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (20/9/2022). Proyek jalur ganda kereta api Kiaracondong-Cicalengka sepanjang 23,5 kilometer tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2023 mendatang. Proyek tersebut diharapkan mampu memangkas waktu tempuh dari Bandung-Cicalengka menjadi 23 menit serta meningkatkan pelayanan kereta api. Republika/Abdan Syakura

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada tahun 2024 ini berkomitmen untuk memperbaiki semua sinyal dan meningkatkan jalur tunggal kereta (single track) menjadi jalur ganda (double track) di sektor perkeretaapian.

"Pada tahun ini kami melakukan perbaikan semua sinyal dan mengupayakan semaksimal single track menjadi double track," ujar Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Baca Juga

Menurut Budi Karya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai regulator bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah melakukan evaluasi berkaitan dengan kecelakaan kereta api (KA) yang terjadi di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, dan juga kecelakaan kereta di Tanggulangin, Jawa Timur.

"Dari apa yang kami amati sementara ini KNKT belum memberikan suatu hasil (result) bahwa ada kemungkinan kesalahan teknis, pelanggaran standar operasi prosedur (SOP) berarti faktor manusia, dan hal-hal lain yang sedang kita identifikasi," katanya pula.

Di luar konteks tersebut, Kemenhub sudah memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo berkaitan dengan kecelakaan bahwa ada tiga usulan yang disampaikan, untuk tahap pertama dalam jangka pendek ini Kemenhub mereformasi sumber daya manusia (SDM) dan juga berkaitan dengan SOP yang ada di kereta api.

"Itu sedang kami laksanakan, kami sudah lakukan di Kemenhub di mana telah dilakukan perombakan organisasi, serta kami sedang membuat SOP-SOP baru berkaitan dengan hal-hal yang tidak mungkin terjadi," kata Budi Karya.

Sedangkan untuk tahap kedua, Kemenhub memang mengupayakan bahwa semua jalur KA menjadi jalur ganda. Jalur kereta api di Bandung maupun Tanggulangin, kondisi jalur keretanya saat ini masih jalur tunggal.

"Berkaitan dengan sinyal, masih terdapat beberapa sinyal perkeretaapian bersifat manual, dan oleh karena itu pada tahun anggaran ini kita selesaikan semua yang berkaitan dengan sinyal, khususnya di Jawa. Tetapi untuk pembangunan jalur ganda di Cicalengka ditargetkan dapat selesai pada Mei 2024," kata Budi Karya lagi.

Terkait tahap ketiga, Kemenhub berpikir bahwa yang paling aman itu adalah melakukan pembangunan jalur layang untuk kereta api di area kota-kota besar, seperti di Bandung, Semarang, Yogyakarta-Solo dan Surabaya seperti apa yang dilakukan di Jakarta, sehingga tidak ada perlintasan sebidang dan juga sudah memiliki jalur ganda.

Bahkan di Jakarta terdapat yang namanya double-double track, yakni empat jalur kereta berfungsi sekaligus.

"Sekali lagi kami sedang melakukan dalam waktu dekat ini kami akan melaporkan hasil dari KNKT, serta insyaAllah mitigasi yang kami lakukan sudah kami lakukan dan secara internal kami sudah melakukan reformasi, perbaikan SOP, dan kami sudah melaporkan kepada Presiden RI," kata Menhub Budi Karya Sumadi.

Menhub menyampaikan permohonan maaf atas kecelakaan yang terjadi tersebut dan berduka mendalam kepada para korban serta keluarga yang ditinggalkan.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement