Kamis 25 Jan 2024 22:05 WIB

Kemenkop UKM Targetkan 30 Juta UMKM Go Digital Tahun Ini

Mayoritas produk UMKM pada platform digital masih didominasi sektor konsumtif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang melakukan live promosi di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (28/9/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang melakukan live promosi di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (28/9/2023).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Koperasi dan UKM Riza Damanik mengatakan pemerintah menargetkan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang go digital pada 2024 mencapai 30 juta UMKM. Riza menyampaikan, UMKM tersebut tak sekadar masuk pada pasar digital atau lokapasar dan hanya menjadi penjual atau reseller semata. 

"Harapan kita, mereka dapat menjadi bagian dari ekosistem yang memperkuat produksi dalam negeri," ujar Riza dalam diskusi publik Indef bertajuk "Transformasi UMKM Menggenggam Peluang Digital di 2024" di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Riza menyampaikan, mayoritas produk UMKM pada platform digital masih didominasi sektor konsumtif seperti jasa dan perdagangan. Riza menilai perlunya upaya bersama untuk mendorong penetrasi produk pangan, baik dari pertanian, peternakan, perkebunan, hingga perikanan, untuk bisa menembus platform digital. 

"Untuk UMKM pangan belum mapan dengan digitalisasi, padahal jumlah pelaku, potensinya besar," ucap Riza.

Riza menyampaikan, 56,46 persen anak muda saat ini terlibat dalam UMKM sektor jasa dan perdagangan. Angka ini jauh melebihi anak muda yang berkecimpung di sektor pangan yang sebesar 19,2 persen. 

Riza menyampaikan produk pangan dapat menjadi kekuatan Indonesia dalam menguasai pasar ekonomi digital di Asia Tenggara. Saat ini saja, ucap Riza, Indonesia telah menguasai hampir setengah ekonomi digital di Asia Tenggara.  

"Kita ingin mempertebal dengan sektor unggulan domestik sebagai motor penggerak. Kita harus letakkan digitalisasi dengan menarik hingga ke hulu, yakni produksinya. Sektor pangan sangat penting dilibatkan dalam diskusi digitalisasi," sambung Riza.

Riza mengatakan, UMKM tentu masih menghadapi berbagai tantangan terhadap platform digital. Hal ini meliputi indikasi predatory pricing yang membuat UMKM tidak bisa bersaing, peredaran barang palsu, dominasi produk impor, dan transaksi yang belum sepenuhnya tercatat. 

"Terdapat lima strategi dari pemerintah yakni penguatan regulasi, akselerasi dan konsolidasi program UMKM go digital, kemitraan pemerintah dengan perusahaan digital, koperasi modern, serta UMKM dalam e-catalog," kata Riza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement