EKBIS.CO, LABUAN BAJO -- Pelaksana tugas (Plt) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh, mengatakan, pihaknya akan terus mengadakan berbagai aktivasi, promosi dan menargetkan 20 hingga 25 investor untuk pengembangan kawasan Parapuar.
Kegiatan itu akan dilakukan secara bertahap dan berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan.
"Target kami 20 sampai 25 investor yang akan berinvestasi di kawasan ini dan terkait kategori investor tentunya kita berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan. Kita memperhatikan aspek ekologis, termasuk juga nanti bangunannya yang harus disesuaikan dengan kontur dan hal-hal lain seperti suplai air dan pemberdayaan masyarakat," kata Frans.
Ia menjelaskan, investasi tersebut ditandai oleh penandatanganan MoU dengan Dusit Internasional dan Eiger Indonesia pada Selasa (23/1/2024) yang disaksikan Menparekraf Sandiaga Uno.
Penandatanganan kedua MoU ini merupakan langkah awal pergerakan investasi di Kawasan Parapuar sebelum nantinya akan diturunkan menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama).
Sandiaga menyampaikan, per-November 2023 nilai investasi di Kabupaten Manggarai Barat mencapai hampir 100 persen tepatnya 99,54 persen atau Rp 1,2 triliun dan Badan Otorita Labuan Bajo Flores sendiri mencatat nilai investasi yang juga melampaui target 8 juta dolar AS.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan MoU dengan Dusit Internasional yang bernilai 15 juta dolar AS dan Eiger Coffee yang bernilai 1,2 juta dolar AS merupakan potensi besar dalam pengembangan Labuan Bajo.