EKBIS.CO, JAKARTA -- Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) membukukan pendapatan sebesar Rp 51,2 triliun pada 2023, meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), didorong oleh peningkatan kualitas pelanggan konsumen dan korporasi serta kinerja positif dari semua lini bisnis perusahaan.
"Dari lini seluler, pendapatan tumbuh 8,7 persen yoy menjadi Rp 43,7 triliun seiring dengan peningkatan pendapatan data dan interkoneksi," kata President Director and Chief Executive Officer ISAT Vikram Sinha di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Sementara itu, pendapatan multimedia, data communication, and internet (MIDI) naik 13,0 persen yoy, ditopang oleh peningkatan pendapatan layanan IT dan internet tetap. Pendapatan telekomunikasi tetap juga melesat 28,4 persen yoy, dikontribusi oleh peningkatan pendapatan telepon internasional dan jaringan tetap.
Indosat meningkatkan jumlah BTS 4G sebesar 30,7 persen yoy, menjadi 179 ribu sites di seluruh Indonesia.
Perusahaan juga menyelesaikan proses integrasi jaringan di lebih dari 46 ribu sites hanya dalam waktu satu tahun dengan menggunakan teknologi multi-operator core network (MOCN).
Penerapan teknologi tersebut menjadikan jangkauan jaringan yang lebih luas, kualitas layanan di dalam ruangan yang lebih baik, serta pengalaman internet yang lebih cepat hingga dua kali lipat guna meningkatkan kualitas layanan dan memperluas konektivitas di wilayah pedesaan.
Kecepatan unduh dan latensi yang lebih baik meningkatkan pengalaman digital pelanggan untuk layanan utama seperti video streaming dan gaming.
Peningkatan kualitas layanan itu berkontribusi terhadap pertumbuhan trafik data yang kuat sebesar 14,8 persen persen yoy menjadi 14.417 petabyte (PB). Perusahaan mencatat kenaikan jumlah pelanggan home broadband (HBB) menjadi 336,9 ribu di akhir 2023.
Sedangkan pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) aplikasi milik Indosat, myIM3 dan bima+ turut meningkat pesat sebanyak 8,6 juta yoy menjadi 37,7 juta pengguna, mencerminkan potensi bisnis digital yang menjanjikan.