EKBIS.CO, TOKYO-Kementerian Transportasi Jepang akan mengeluarkan perintah perbaikan operasi kepada afiliasi Toyota Motor Corp, Toyota Industries Corp, atas kecurangan data mesin diesel.
“Kementerian sedang mempertimbangkan untuk mencabut sertifikasi yang diperlukan untuk produksi massal beberapa mesin oleh Toyota Industries Corp” kata sumber, Senin (19/2/2024).
Toyota Industries mengakui pada bulan Maret tahun lalu memalsukan data emisi untuk forklift dan mesin industri lainnya, yang mengarah ke penyelidikan oleh panel pihak ketiga.
Panel tersebut mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah menemukan contoh tambahan manipulasi data di perusahaan tersebut, yang menyebabkan Toyota Motor menangguhkan pengiriman kendaraan yang menggunakan mesin yang terkena dampak tersebut.
Seperti diberitakan, akhir Januari 2024, Toyota Motor mengatakan akan menangguhkan pengiriman beberapa model termasuk kendaraan serba guna Innova dan SUV Fortuner setelah menemukan penyimpangan dalam uji sertifikasi untuk mesin diesel yang dikembangkan oleh afiliasi Toyota Industries.
Perusahaan mengatakan pihaknya berusaha menjelaskan masalah ini secara menyeluruh kepada pihak berwenang dan akan mengambil tindakan seperti menjalankan tes sertifikasi mesin baru di hadapan regulator jika diperlukan.
“Ada kurangnya komunikasi dengan Toyota Motor dan tidak cukup koordinasi mengenai proses pengujian dan prosedur yang seharusnya diikuti,” kata Presiden Toyota Industries Koichi Ito pada konferensi pers, Senin (29/1/2024).
Toyota Industries mengatakan pihaknya menjual sekitar 84 ribu mobil bermesin diesel yang terkena dampak selama tahun keuangan hingga 31 Maret 2023.
Koji Sato, CEO Toyota, mengatakan kepada wartawan Senin bahwa perusahaan menggunakan 36 ribu model mesin yang terkena dampak di seluruh dunia setiap bulannya, atau setara dengan 432 ribu unit per tahun.
Seorang juru bicara Toyota tidak dapat segera mengatakan berapa banyak kendaraan yang telah dijual oleh produsen mobil tersebut selama bertahun-tahun yang terkena dampaknya.
Di Jepang, penghentian pengiriman berdampak pada produksi di enam lini di empat pabrik. Perusahaan mengatakan telah memastikan kembali bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar keluaran kinerja mesin.
Ia menambahkan penyelidikan telah menemukan bahwa unit kontrol elektronik yang digunakan selama pengujian keluaran tenaga kuda berbeda dengan yang digunakan selama produksi mesin.