EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, digitalisasi menjadi salah satu andalan mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi ketahanan ekonomi mendatang. Maka menurutnya, peningkatan akses teknologi, keterampilan digital, dan dukungan regulasi yang sesuai menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan transformasi digital.
Itu, kata dia, guna mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di berbagai sektor. Termasuk perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan layanan lainnya. Berdasarkan Laporan Google, Temasek, dan Bain & Company Tahun 2023, sekitar 40 persen dari nilai total transaksi ekonomi digital di ASEAN pada 2023 berasal dari Indonesia. Secara nominal, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 82 miliar dolar AS atau tumbuh delapan persen dari tahun sebelumnya dan diproyeksi akan terus mengalami peningkatan, sehingga Indonesia dinilai sebagai pasar besar serta potensial dalam lingkup ekonomi digital.
Guna merealisasikan big and potential market dalam ekonomi digital tersebut, lanjut Airlangga, sejumlah upaya akan terus diakselerasi oleh pemerintah. Mulai dari penguatan talenta digital, peningkatan akses layanan digital yang berkualitas, memperluas pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat, antisipasi dampak negatif disrupsi teknologi digital, serta mendorong riset, inovasi dan pengembangan bisnis atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Selanjutnya, kata dia, sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mendorong ekonomi digital tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pun telah meluncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang menjadi pijakan strategis agar Indonesia dapat adaptif terhadap perubahan teknologi dan dinamika global. “Saya yakin, dengan kerja sama yang baik, kita dapat mengakselerasi transformasi digital sekaligus mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (20/2/2024) lalu.
Airlangga menyebutkan, Indonesia mencatat kinerja impresif, perekonomian nasional pada kuartal IV 2023 mampu tumbuh hingga 5,04 persen year on year (yoy) atau lebih tinggi dari kuartal III 2023 yang tumbuh 4,94 persen yoy. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi juga tercatat sebesar 5,05 persen yoy.
Capaian pertumbuhan tersebut masih ditopang oleh komponen pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,82 persen yoy maupun Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 4,40 persen yoy. Secara spasial, sambungnya, seluruh wilayah di Indonesia terus mengalami penguatan dengan struktur ekonomi yang masih didominasi Pulau Jawa dengan kontribusi mencapai 57,05 persen.