EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota holding BUMN Indonesia Financial Group (IFG), menargetkan volume penjaminan dapat tumbuh sekitar 13 persen pada tahun 2024 sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh pemegang saham.
Menurut Alia, perusahaan juga memandang bahwa kondisi pada tahun ini masih dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Target tahun ini kita sudah diketuk palu. Jadi sudah ditetapkan oleh pemegang saham. Kita akan tetap tumbuh. Pertumbuhan penjaminan kita diharapkan tumbuh sekitar pada 13 persen," kata Direktur Keuangan dan Investasi Jamkrindo Alia Nur Fitri di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Jamkrindo mencatat volume penjaminan pada November 2023 mencapai Rp 338,81 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp122,36 triliun dan non-KUR sebesar Rp216,45 triliun. Adapun jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 9,27 juta UMKM per November 2023.
Alia optimis, perolehan laba perusahaan sepanjang tahun 2023 mencapai target yang sudah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp1,3 triliun. Menurut dia, laporan penuh tentang kinerja keuangan tahun 2023 yang telah diaudit segera diterbitkan pada akhir Triwulan I 2024.
Berdasarkan laporan keuangan Jamkrindo tahun 2022, perusahaan penjaminan itu mencatat volume penjaminan sebesar Rp312,36 triliun atau naik sebesar 26,19 persen di sepanjang tahun 2022. Pada periode yang sama, Jamkrindo membukukan laba bersih sebesar Rp1,28 triliun atau naik 20,09 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,07 triliun.
Jamkrindo menjadi salah satu perusahaan yang ditugaskan pemerintah untuk melaksanakan penjaminan KUR bagi usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Selain penjaminan program pemerintah, Jamkrindo juga memiliki produk penjaminan non-program di antaranya termasuk dalam bidang produktif dan konsumtif.
Alia mengatakan, pada tahun ini Jamkrindo memperbesar porsi bisnis nonprogram pemerintah. Dia pun optimis, bisnis di luar penugasan pemerintah juga akan terus bertumbuh.
"Memang di penugasan itu, kita mengikuti target dari pemerintah. Jadi hanya mengikuti apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terkait penugasan penjaminan ini. Namun, untuk yang nonpenugasan, kita juga terus tumbuh," kata Alia.