Kamis 22 Feb 2024 20:24 WIB

BNI Sedang Siapkan Program Student Loan Bagi Mahasiswa Indonesia

Adapun lima kampus yang akan menjadi pilot project.

Red: Lida Puspaningtyas
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Foto: Dok. BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar menyatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan program student loan yang cocok untuk para mahasiswa Indonesia.

Menurut dia, mahasiswa di Indonesia saat ini sudah semakin mengenal berbagai produk jasa keuangan, mulai dari tabungan, investasi, hingga pembiayaan.

Baca Juga

“Mahasiswa Indonesia juga memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan yang baik dalam rangka mencapai berbagai target-target pembangunan kariernya,” kata dia dalam Studium Generale atau Kuliah Umum di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (22/2/2024).

Sebagai Bank Kampus, Royke menyebutkan produk pembiayaan pendidikan dari BNI akan memiliki tingkat pembiayaan yang akomodatif dengan tenor 3-5 tahun.

Adapun lima kampus yang akan menjadi pilot project ialah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Airlangga (Unair).

"Kami harap produk ini dapat menjadi solusi dari kebutuhan pembiayaan pendidikan yang semakin tinggi. Semoga semakin banyak mahasiswa yang paham terhadap produk perbankan dan dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin," ungkapnya.

Dalam solusi keuangan kepada para mahasiswa, terutama pelajar ITB, saat ini BNI disebut telah menyiapkan fasilitas program cicilan 0 persen dengan tenor 3, 6 dan 12 bulan beserta cashback untuk Kartu Kredit Affinity BNI-ITB.

Di samping itu, terdapat pula program cicilan 0 persen dengan tenor 3 dan 6 bulan untuk jenis Kartu Kredit BNI lainnya yang akan berjalan dalam waktu dekat.

“Harapannya, program ini mampu menjadi alternatif untuk membantu meringankan mahasiswa dan orangtua dalam hal membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) atau SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan),” ujar Royke.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement