EKBIS.CO, BOLAANG MONGONDOW -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan komitmen pemerintah terkait pengelolaan air. Hal ini disampaikan Erick saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (23/2/2024).
"Alhamdulillah, peresmian Bendungan Lolak jadi bukti komitmen Bapak Presiden yang menekankan pentingnya perbaikan pengelolaan air," ujar Erick.
Erick menyampaikan, rasio sungai Indonesia yang mencapai 4.400 masih sangat timpang dengan jumlah bendungan yang baru sebanyak 292. Erick menegaskan komitmen BUMN untuk memperbanyak bendungan di sungai-sungai Indonesia.
"Alhamdulillah, BUMN-BUMN mampu mengemban penugasan dari pemerintah dengan sangat baik dalam penyelesaian bendungan," ucap Erick.
Erick mengapresiasi keberhasilan PT PP (Persero) yang mampu mewujudkan pembangunan bendungan yang mulai dikerjakan pada 2015. Erick mengatakan PT PP bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menuntaskan infrastruktur fisik bendungan pada pada akhir 2023.
Erick menyebut Bendungan Lolak seluas 371,32 hektare dan luas area genangan sejumlah 101 hektare dapat memberikan manfaat dengan penyediaan air irigasi untuk daerah pertanian seluas 2.214 hektare. Dia berharap hal ini mampu meningkatkan produktivitas padi di daerah lumbung beras di Sulut tersebut.
"Berdasarkan data yang ada, bendungan ini juga diharapkan menyediakan sumber air baku dengan kapasitas 500 liter per detik dan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW serta sebagai pengendali banjir yang dapat mereduksi debit banjir hingga 12 persen," sambung Erick.
Tak sekadar dari sektor pertanian dan energi, Erick menyampaikan Bendungan Lolak dapat memberikan nilai tambah dari sisi pariwisata bagi Bolaang Mongondow. Erick menilai kawasan bendungan ini memiliki potensi menjadi hutan huah produktif bagi masyarakat sekitar.
"Harapan kita, bendungan ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bolaang Mongondow dan mendorong akselerasi pemerataan ekonomi benar-benar dapat terjadi," kata Erick.